Jakarta, CNN Indonesia -- Miliarder nyentrik Elon Musk mulai serius menjajaki negara yang akan menjadi percobaan pertama untuk kereta tabung Hyperloop. Indonesia dikabarkan akan menjadi yang pertama merasakan kendaraan darat tercepat di muka bumi, setelah sebelumnya Dubai pun berminat untuk mengaplikasikannya.
Hadir di Jakarta, mewakili Elon, Chaiman Hyperloop Bibop G. Gresta mengklaim, kecepatan Hyperloop tak main-main. Publik bisa bepergian dengan kecepatan hingga 1300 km per jam. Sebagai gambaran, Jakarta-Surabaya bisa ditempuh hanya dalam waktu 56 menit.
Bibop mengatakan, Hyperloop telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah partner lokal di Indonesia untuk mewujudkan Hyperloop. Bibop juga mengaku telah melakukan penandatanganan di Kementerian Perhubungan yang disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selanjutnya dilakukan studi kelayakan yang akan memakan waktu antara tiga sampai enam bulan. Kami menyiapkan dana USD1-2,5 juta untuk ini (studi kelayakan-red). Tahap pertama, Tangerang, bandara (Soekarno-Hatta) ke pusat Jakarta. Kemudian dilanjutkan Jawa. Targetnya 2.000 KM. Selanjutnya Sumatera, juga dari bandara," ungkap Bibop, di hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (8/3).
Bagaimana cara kerjanya?
Hyperloop mengangkut penumpang dalam ruang berbentuk kapsul dengan laju mendekati kecepatan supersonik.
Musk yang mengepalai pembuatan mobil listrik Tesla Motor dan pesawat ruang angkasa swasta SpaceX, mengeluarkan dokumen setebal 57 halaman berisi penjelasan proyek kendaraan yang bakal menghubungkan Los Angeles dan San Fransisco hanya dalam waktu 35 menit.
"Hyperloop terdiri atas pipa bertekanan rendah berisi kapsul-kapsul (ruang penumpang) yang akan melaju dengan kedua kecepatan rendah dan tinggi di sepanjang lorong pipa," tulis dokumen tersebut.
"Kapsulnya disangga oleh suatu bantal udara dengan ruang udara yang dimampatkan dan diangkat secara aerodinamik."
Sejauh ini, Elon tidak akan melakukan pembangunan langsung melainkan melannjutkan kepada pihak yang tertarik, khususnya kepada negara yang berminat untuk memberikan layanan transportasi murah dan cepar.
Sistem ini mampu menghasilkan kecepatan laju kendaraan hingga 1.220 kilometer per jam. Hyperloop adalah ibarat Concorde dan kereta peluru yang ada di meja hoki udara.
Jarak efisien sebagai penghubung setidaknya adalah 1.500 kilometer.
[Gambas:Youtube]
Sebelum menuju Indonesia, Hyperloop telah membuat Dubai kepincut untuk jadi yang pertama mengaplikasikannya sebagai kendaraan umum. Proyek raksasa yang menghubungkan antara Dubai dan Abu Dhabi itu dijadwalkan tuntas tahun 2021.
Konsep ini sepenuhnya baru dan pengembang ikut mendesain berbagai kelengkapan moda transportasi berkecepatan 1.300 kilometer/jam. Salah satunya hasil racikan rumah desain Bjarke Ingles Group itu adalah stasiun utama yang disebut dengan Hyperportal.
Hyperportal ini akan dibuat seperti stasiun tanpa ruang tunggu yang dekat dengan Emirates Palace hotel. Penumpang akan diantar menuju kapsul Hyperloop dengan menggunakan kendaraan otonom.
Konsep ini jadi yang pertama dalam menghilangkan waktu tunggu yang disesuaikan jadwal keberangkatan kereta. Mobil otonom ini akan beroperasi di kota dan stasiun.
Mobil otonom yang dikembangkan adalah serupa pods, atau langsung mengangkut kapsul kabin. Sehingga penumpang tidak meninggalkan kabin sema sekali sejak diangkut dengan mobil otonom hingga ke tempat tujuan.
Ruang kendali yang berada di setiap portal menampilkan informasi mengenai status dan kondisi transporter atau pods. Teknologi yang hadir memungkinkan Hyperloop bisa memonitor pergerakan hingga 2.800 penumpang per jam dab bisa mengangkut hingga 25 milyar penumpang setahun, dengan asumsi 67.000 penumpang setiap 24 jam.
Ketertarikan Uni Emirat Arab sendiri adalah karena biaya yang lebih murah. Jika kereta cepat memerlukan biaya mencapai 150 juta Dollar AS per kilometer. Sementara Hyperloop cuma menelan biaya 40 juta Dollar AS per kilometer. Uniknya proyek Hyperloop One di Uni Emirat Arab akan lebih banyak bergantung pada investor kecil melalui Crowdfunding, ketimbang dana pemerintah.
Hyperloop sendiri masih menyempurnakan sistem keamanan, khususnya terkait pemberhentian kapsul. Dari kecepatan 1.200 km/jam, pods memiliki tiga model pengereman darurat, yaitu 32 detik dalam lima kilometer, 16 detik di jarak 2,5 kilometer dan 6,4 detik dalam jarak satu kilometer, atau disebut pengereman ekstrim.