Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak debut pertama Toyota C-HR di Eropa awal 2017, menjadikan keluarga baru ini menempati urutan ketiga mobil paling laris. Namun, dari total penjualannya, nyaris 80 persen konsumen memilih C-HR Hybrid sebagai tunggangan.
Toyota C-HR menargetkan 100 ribu unit permintaan di Eropa di perakitan yang dilakukan di pabrik Sakarya, Turki. Hingga kini C-HR telah terjual 31.888 unit selama empat bulan pertama 2017 berada di bawah Ford Kuga dab Peugeot 3008.
"Tahun ini akan menargetkan menjual 100 ribu unit, atau bahkan 110 ribu unit," kata Wakil Presiden Marketing dan Penjualan Toyota Motors Europe Matthew Harrison, dikutip Autonews.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memiliki lebih dari dua bulan untuk konsumen mendapatkan mobil setelah disetujui oleh Bank. Dengan hal itu maka kami harus merelokasi permintaan dari pabrik lain demi memenuhi permintaan dan menghindari kekecewaan konsumen."
Toyota tidak menawarkan mesin diesel sebagai pilihan di C-HR namun hal itu tidak menghentikan konsumen memilih C-HR Hybrid.
"Ini adalah kemajuan dalam pengenalan C-HR," kata Matthew.
Dengan bentuk yang futuristik, C-HR memiliki pendorong yang sama dengan Prius, yaitu mesin 1.800 cc dikombinasikan penggerak baterai, dikawinkan dengan transmisi CVT. Total buangan tenaga adalah 120 daya kuda dengan konusumsi bahan bakan 3,8 liter/100 km dan emisi C02 86g/km.
C-HR di Indonesia sendiri telah diperkenalkan di ajang pameran GIIAS 2016, dan pihak Toyota tengah mengkaji waktu yang paling tepat untuk membawa SUV terbaru mereka itu, yang diprediksi hadir antara akhir 2017 atau awal 2018.
(pit)