Jakarta, CNN Indonesia -- Perwakilan peserta aksi damai yang terdiri dari ratusan pengemudi taksi berbasis aplikasi menyampaikan hasil dialog dengan pihak Kementerian Perhubungan terkait dengan protes mereka atas payung hukum terbaru taksi
online.
Perwakilan itu ditemui oleh Direktur Angkutan dan Multimoda Kemhub Cucu Mulyana.
Salah seorang perwakilan supir
online, Babeh Bowie menyatakan, Kementerian Perhubungan belum mengabulkan apa yang menjadi keinginan para pengemudi, termasuk soal stiker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bowie menegaskan stiker tetap diwajibkan oleh pemerintah kepada pengemudi dengan pengurangan jumlah stiker yakni menjadi dua saja, dari sebelumnya empat.
"Stiker jadinya depan belakang, (badan kendaraan) kanan kiri tidak. Jadinya hanya depan belakang," kata Bowie di depan gedung Kemhub, Rabu (25/10).
Menurut dia, seluruh pengemudi taksi
online tetap keberatan dengan adanya pemasangan stiker. Ukuran stiker saat aturan itu belum direvisi berukuran 6 cm, dan kini menjadi 26 cm usai beleid itu diperbaiki.
Terkait dengan itu, dia menambahkan, pihaknya bakal menggelar aksi lanjutan sampai pemerintah mengabulkan permintaan tersebut. "Tidak puas pokoknya, belum menerima. Kami akan susun lagi kekuatan yang banyak dan akan turun lagi ke jalan," kata dia.
Tak Ingin DitangkapKetika melakukan orasi, koordinator komunitas taksi
online menyuarakan aspirasi di atas mobil komando. Mayoritas dari mereka, berorasi demi menolak pemasangan stiker, sesuai dengan revisi regulasi yang dibuat pemerintah.
Salah satunya ialah perempuan setengah baya yang menyatakan penolakannya memasang stiker. Ini karena mobil yang dipergunakan sebagai armada taksi
online berasal dari kantong sendiri.
"Saya kredit sendiri, bayar sendiri. Saya menolak dipasang stiker. Apalagi pembatasan wilayah, nanti saya sama anak jalan ke luar kota malah ditangkap Dinas Perhubungan," ucapnya dalam orasi.
"Kami ingin bebas, tidak ingin ditangkap," lanjut dia, yang disambut tepuk tangan para peserta aksi.
Selain itu, perwakilan lainnya Babeh Bowie mengatakan, alasan lain tidak ingin memakai stiker adalah demi keamanan pengemudi. Beberapa daerah, seperti Karawang, Bekasi dan Cikarang, Jawa Barat masih anti terhadap keberadaan taksi
online.
"Kami tidak ingin ada lagi yang dipukuli oleh (armada) konvensional. Tidak pakai stiker aja mereka (taksi
online) pada di
-sweeping ya," kata Bowie.
(asa)