Toyota Ungkap Soal Airbag Mobil Setnov yang Tak Mengembang

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Sabtu, 18 Nov 2017 07:05 WIB
Toyota mengungkap sejumlah alasan mengapa airbag Fortuner tidak berfungsi dalam sebuah kecelakaan, termasuk kecelakaan yang menimpa Setnov.
Ilustrasi fitur keselamatan airbag. Toyota Fortuner yang ditumpangi Setnov mengalami kecelakaan, namun tak nampak ada airbag yang mengembang dalam kecelakaan tersebut. Toyota beri penjelasan soal kemungkinan tidak mengembangnya airbag di Toyota Fortuner tersebut (dok. toyota.astra.co.id)
Jakarta, CNN Indonesia -- Airbag Toyota Fortuner yang ditumpangi tersangka korupsi KTP elektronik Setya Novanto diduga tidak mengembang dalam insiden kecelakaan, pada Kamis (16/11) kemarin.

Masih belum diketahui apa alasan di balik fitur keselamatan penumpang di Fortuner Novanto itu tak berfungsi. Apakah karena laju kendaraan tak memadai untuk mengaktifkan airbag atau karena fitur dual SRS airbag di mobil tersebut tidak berfungsi secara optimal.

Menanggapi hal tersebut, General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM) Iwan Abdurahman, mengungkap beberapa kemungkinan mengapa airbag tidak mengembang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, kecepatan bakal menjadi penentu saat kendaraan menabrak suatu objek.

"Jenis benda yang ditabrak. Semakin kokoh benda yang ditabrak, maka kecepatannya bisa semakin rendah (agar airbag aktif)," kata Iwan, Jum'at (17/11), di Jakarta.

"(Kemudian) arah tabrakan. Apabila kita menabrak saat kondisi miring, dibutuhkan kecepatan yang lebih tinggi (agar airbag aktif) dibandingkan tabrakan frontal," ujar Iwan menambahkan.

Lalu, ia menjelaskan, airbag sendiri memiliki dua sensor. Sensor pertama berada di depan yang terletak di sekitar headlamp. Sensor itu akan mendeteksi tabrakan arah depan.

Sementara sensor tengah lainnya terletak di dalam kabin, tepatnya di bawah lantai di dekat dengan audio.

"Jika tabrakan yang terjadi begitu besar, maka energi atau getaran tabrakan akan terus ke kabin dan di deteksi oleh sensor ini. Artinya, tabrakan yang terjadi harus cukup kuat untuk mengaktifkan airbag tersebut," kata Iwan.

Ia melanjutkan, untuk mencegah cedera lebih serius, masih ada fitur seatbelt yang berfungsi untuk menahan tubuh penumpang sehingga risiko kecelakaan dapat dikurangi.
(eks/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER