Jakarta, CNN Indonesia -- Nissan Motor tengah mengupayakan jalur arbitrase dalam perselisihannya dengan India. Pabrikan asal Jepang itu berseteru dengan pemerintah daerah Tamil Nadu.
Nissan mempermasalahkan insentif yang tak kunjung dibayar pemerintah setempat. Insentif itu senilai lebih dari US$770 juta (sekitar Rp10,4 triliun). Hal ini diungkap oleh sumber anonim dan Reuters menyebut telah melihat dokumen tersebut.
Sebelumnya, India menjanjikan insentif jika Nissan dijanjikan pabrik di Tamil Nadu pada 2008. Perjanjian ini tercantum dalam pemberitahuan resmi yang dikirim Perdana Menteri India Narendra Modi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Nissan telah berulangkali menagih janji soal insentif yang akan turun pada 2015 itu. Kepala Perusahaan Nissan Charles Ghosn bahkan sudah mencoba melobi Modi. Namun, usaha tersebut tak membuahkan hasil.
Nissan bahkan sudah melayangkan pemberitahuan lewat pengacaranya pada Juli 2016. Hal ini lantas diikuti dengan belasan pertemuan antara pejabat pemerintah dengan para eksekutif Nissan.
Para pejabat negara dari berbagai Kementerian meyakinkan Nissan bahwa pembayaran akan dilakukan. Mereka juga berharap Nissan tak membawa kasus ini ke jalur hukum.
UltimatumTapi Agustus lalu, Nissan memberi ultimatum agar India menunjuk seorang arbiter. Dan sidang arbitrase perdana akan dilakukan pada pertengahan Desember 2017.
Seorang pejabat senior Tamil Nadu, berharap pemerintah dapat menyelesaikan perselisihan tersebut tanpa harus melalui sidang arbitrase internasional.
"Tidak ada perbedaan sehubungan dengan jumlah yang harus dibayar, dan kami berusaha keras menyelesaikan masalah ini," kata pejabat tersebut kepada Reuters.
Sementara itu, belum ada komentar resmi saat Perdana Menteri India, Modi dimintai komentar.
Tak cuma NissanKasus arbitrase yang diajukan Nissan ini merupakan satu dari sejumlah arbitrase internasional yang juga diajukan oleh negara investor lainnya. Terdapat 20 kasus serupa yang tertunda.
Pada 2008, Nissan dan mitra aliansi globalnya, Renault setuju untuk berinvestasi dengan mendirikan pabrik mobil di Chennai. Ada beberapa insentif yang dijanjikan, termasuk pengembalian uang pajak.
Selama itu pula, Nissan dan Renault menginvestasikan 61 miliar rupee (US$946 juta) dan mendirikan pabrik dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 480 ribu. Juru bicara perusahaan memaparkam, Nissan telah menciptakan lebih dari 40 ribu pekerjaan langsung dan tidak langsung di India.
(eks)