Jakarta, CNN Indonesia -- Melemahnya nilai tukar rupiah ke level Rp14.085 per dolar AS dipastikan tidak akan mengganggu performa Wuling Motors di Indonesia.
Brand Manager Wuling Motors Dian Asmahani mengatakan tren positif tersebut karena sebagian komponen yang digunakan masih berasal dari negara asal Wuling, yaitu China.
Karena itu, dijelaskan Dian tidak ada alasan bagi Wuling untuk menaikkan harga jual produknya di dalam negeri.
"Sampai saat ini kita dari internal belum ada
urgency untuk menaikkan harga yang ada ada sekarang," kata Dian di Cikarang, Jawa Barat, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, kenaikan harga harga jual mobil-mobil Wuling di Indonesia dapat terjadi jika produsen asal negeri tirai bambu tersebut memakai mata uang dolar.
"Itu tergantung kami impor. Misalnya gunakan mata uang apa. Kalau itu USD (dolar AS) pasti ada pengaruh, tapi kalau enggak pakai itu biasanya tidak terlalu banyak pengaruh," ungkap dia.
Sementara itu Direktur Senior Manufacturing Wuling Motors Arif Pramadana menjelaskan jika selama ini pihaknya mengandalkan mata uang yuan sebagai transaksi untuk memperoleh material dan komponen kendaraan Wuling.
"Kami pakai yuan, jadi tidak pengaruh dan belum keliatan (naik harga)," ucapnya.
Kendati demikian, Dian melanjutkan bila pihaknya tidak memungkiri bakal menaikkan harga. Namun kenaikan harga bisa terjadi dengan alasan pajak seperti pajak BBN (bea balik nama) kendaraan, regulasi pemerintah dan lainnya.
"(Kenaikan harga faktornya) Banyak. Dari
cost produksi pasti karena beda-beda, pajak, regulasi pemerintah dan itu banyak (faktornya)," tutup Dian.
(mik)