Dilema Toyota Indonesia, 'Recall' Berbeda dalam 8 Bulan

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Selasa, 15 Mei 2018 16:03 WIB
PT Toyota-Astra Motor (TAM) dalam kondisi dilema menghadapi recall berbeda dalam waktu delapan bulan.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Toyota-Astra Motor (TAM) dalam kondisi dilema. Di tengah menciptakan suasana berkendara yang aman dan nyaman, agen pemegang merek (APM) Jepang itu harus menghadapi recall atau penarikan mobil dari tangan konsumen yang terbagi dalam dua tahap.

Recall Toyota Indonesia pertama dilakukan pada September 2017, di mana karena kesalahan inflator airbag. Ini berpotensi menjadi isu keselamatan, sama seperti penarikan yang dilakukan TAM pada awal Mei 2018 atas kasus sensor airbag.

Toyota Indonesia seperti menghadapi bayang-bayang hitam. Maklum saja, dalam delapan bulan, pemilik logo tiga elips itu harus menarik sekitar 110 ribu unit di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara ini belum termasuk penurunan penjualan wholesales Avanza dalam dua bulan terakhir diduga munculnya pesaing baru di kelasnya. Sejak awal kemunculannya, Avanza menakhodai penjualan Toyota dalam negeri.

Keresahan Toyota menghadapi recall inflator airbag akhir tahun lalu saja belum selesai sepenuhnya. Sebab mereka menemukan fakta di lapangan bahwa sejumlah kendaraan sudah berganti pemilik, sehingga menyulitkan proses perbaikan.
Itu diketahui berdasarkan surat yang disebar oleh pihak Toyota yang ditujukan kepada konsumennya.

Dalam surat dibuat pada 16 April 2018 yang ditandatangani Division Head Technical Service Division, manufaktur Jepang itu menyarankan konsumen pemilik Corolla Altis agar segera menyambangi bengkel Toyota terdekat baik itu untuk pemeriksaan atau mengganti inflator airbag.

Padahal penarikan itu sendiri telah diumumkan pada September tahun lalu.

"Karena cukup banyak kendaraannya yang sudah ganti pemilik. Sehingga undangannya kemungkinan tidak sampai," kata Wakil Presiden Direktur TAM Henry Tanoto kepada CNNIndonesia.com, Selasa (15/5).

Oleh sebab itu Ia menegaskan bahwa undangan untuk konsumen yang mobilnya terdeteksi bermasalah diumumkan melalui media maupun website resmi Toyota Indonesia. Harapannya agar pengumuman recall sampai ke pemilik kendaraan.

"Sehingga kendaraan mereka yang masuk dalam lis (potensi bermasalah) dapat segera diperbaiki," tegas Henry.
Temuan baru sensor airbag

Memasuki Mei 2018, Toyota kembali mengumumkan penarikan pada sejumlah produknya karena ada masalah pada bagian sensor airbag. Recall kali ini melibatkan 24.662 unit.

Pengumuman Special Service Campaign (SSC) tersebut diumumkan pada situs resmi https://www.toyota.astra.co.id/. Recall kali ini melibatkan Alphard, Corolla, new Fortuner, new Kijang Innova, dan new Hilux tahun produksi 7 Mei 2015 hingga 29 Januari 2016.

"Ini memang informasi terbaru yang kami terima dari prinsipal. Setelah melakukan internal preparation dengan principal dan dealer seperti customer database maka kami menginformasikan bulan ini," tutup Henry. (mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER