Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Toyota-Astra Motor (TAM) dalam kondisi dilema. Di tengah menciptakan suasana berkendara yang aman dan nyaman, agen pemegang merek (APM) Jepang itu harus menghadapi
recall atau penarikan mobil dari tangan konsumen yang terbagi dalam dua tahap.
Recall Toyota Indonesia pertama dilakukan pada September 2017, di mana karena kesalahan
inflator airbag. Ini berpotensi menjadi isu keselamatan, sama seperti penarikan yang dilakukan TAM pada awal Mei 2018 atas kasus sensor
airbag.
Toyota Indonesia seperti menghadapi bayang-bayang hitam. Maklum saja, dalam delapan bulan, pemilik logo tiga elips itu harus menarik sekitar 110 ribu unit di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara ini belum termasuk penurunan penjualan
wholesales Avanza dalam dua bulan terakhir diduga munculnya pesaing baru di kelasnya. Sejak awal kemunculannya, Avanza menakhodai penjualan Toyota dalam negeri.
Keresahan Toyota menghadapi
recall inflator airbag akhir tahun lalu saja belum selesai sepenuhnya. Sebab mereka menemukan fakta di lapangan bahwa sejumlah kendaraan sudah berganti pemilik, sehingga menyulitkan proses perbaikan.
Itu diketahui berdasarkan surat yang disebar oleh pihak Toyota yang ditujukan kepada konsumennya.
Dalam surat dibuat pada 16 April 2018 yang ditandatangani
Division Head Technical Service Division, manufaktur Jepang itu menyarankan konsumen pemilik Corolla Altis agar segera menyambangi bengkel Toyota terdekat baik itu untuk pemeriksaan atau mengganti inflator airbag.
Padahal penarikan itu sendiri telah diumumkan pada September tahun lalu.
"Karena cukup banyak kendaraannya yang sudah ganti pemilik. Sehingga undangannya kemungkinan tidak sampai," kata Wakil Presiden Direktur TAM Henry Tanoto kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (15/5).
Oleh sebab itu Ia menegaskan bahwa undangan untuk konsumen yang mobilnya terdeteksi bermasalah diumumkan melalui media maupun
website resmi Toyota Indonesia. Harapannya agar pengumuman
recall sampai ke pemilik kendaraan.
"Sehingga kendaraan mereka yang masuk dalam lis (potensi bermasalah) dapat segera diperbaiki," tegas Henry.
Temuan baru sensor airbagMemasuki Mei 2018, Toyota kembali mengumumkan penarikan pada sejumlah produknya karena ada masalah pada bagian sensor
airbag.
Recall kali ini melibatkan 24.662 unit.
Pengumuman
Special Service Campaign (SSC) tersebut diumumkan pada situs resmi
https://www.toyota.astra.co.id/.
Recall kali ini melibatkan Alphard, Corolla,
new Fortuner,
new Kijang Innova, dan
new Hilux tahun produksi 7 Mei 2015 hingga 29 Januari 2016.
"Ini memang informasi terbaru yang kami terima dari prinsipal. Setelah melakukan internal
preparation dengan principal dan dealer seperti
customer database maka kami menginformasikan bulan ini," tutup Henry.
(mik)