Jakarta, CNN Indonesia -- Ada pemandangan tak biasa di pos pengamanan mudik di ruas Kalimalang, tepatnya di kawasan Pangkalan Jati, Jakarta Timur. Polisi yang seharusnya berjaga di persimpangan jalan, justru tak terlihat karena tugasnya digantikan sekawanan pengemudi sepeda motor dua tak legendaris, RX King.
Sakim Darmawan alias Dogay (26) adalah salah satu dari kawanan tersebut. Ia sibuk melambaikan tongkat lampu neon merah, guna mengarahkan para pemotor agar terus melaju. Dogay adalah seorang anggota dari Komunitas RX King Indonesia yang sedang berusaha menebus 'dosanya'.
Dogay bersama komunitasnya memilih membantu polisi mengatur lalu lintas di ruas jalan Kalimalang untuk berbakti sosial. Mereka tak hanya mengatur lalu lintas, tapi juga membagi-bagikan tajil dan air minum bagi pemotor yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga siap mereparasi kendaraan orang-orang yang mogok atau rusak secara cuma-cuma," ucap Dogay kepada CNNIndonesia.com, Rabu (13/6).
Hari itu volume kendaraan memang tak begitu padat, namun Dogay dan kawan-kawannya tetap terlihat awas memantau arus lalu lintas sejak H-7 Lebaran.
"Motivasi kami melakukan ini untuk menghilangkan kesan buruk masyarakat terhadap pengguna RX King," katanya.
Motor jambret, tukang balap liar, hingga sumber kebisingan merupakan label yang terlanjur melekat untuk setiap pemilik RX King. Dogay menyatakan pelabelan itu masih ada, dan dirinya mau tak mau merasa terbebani atas itu.
Dogay punya sembilan unit RX King yang masing-masing dimiliki kakek, ayah, kakak, dan dia sendiri. Balap liar menggunakan motor dua tak itu pernah menjadi hobi dia di masa lalu.
Setelah merasa bosan dan tak bermanfaat untuk orang lain, Dogay memutuskan 'tobat'. Ia bersama kawannya membuat komunitas pecinta RX King di kawasan tempat tinggalnya di Kebon Kopi.
 Komunitas RX King yang membuka posko mudik di ruas jalan Kalimalang, Jakarta Timur. (CNN Indonesia/Bintoro Agung) |
Komunitas itu lalu bergabung dengan komunitas serupa yang lebih besar hingga menelurkan aksi sosial seperti yang ia lakukan saat ini.
"Bisa dibilang ini bentuk penyesalannya," kata Dogay.
Usaha serupa juga diikuti oleh Yusuf (33), anggota komunitas pemilik RX King asal Tanjung Priok.
Membenahi citra pemilik RX King merupakan salah satu alasannya ikut berkeringat dan sibuk di jalanan mengatur lalu lintas.
"Ada satu persen saja pengguna yang kelakuannya jelek bisa terus-terusan bikin jelek nama semua pemilik RX King," ujar Yusuf.
Seiring waktu luang yang ia miliki, Yusuf mengaku senang bisa berbagi kebaikan kepada masyarakat luas.
Dengan demikian ia bisa berbuat baik sekaligus memulihkan reputasi komunitas pemilik RX King.
Komunitas ini tak hanya membantu pos pengamanan di Kalimalang saja. Namun mereka menyebar di sejumlah titik ramai arus mudik pada beberapa daerah di Jawa Barat seperti Karawang, Indramayu, Brebes, hingga Cirebon.
(agr/kid)