Motor listrik Gesits. (Dok. CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebelum peluncurannya dilakukan pada bulan ini, Gesits Technologies Indo (GTI) sudah punya gambaran angka produksi awal skuter listrik Gesits, yakni setidaknya sebanyak 25.000 unit.
Angka itu didapat dari seluruh pesanan yang sudah terkonfirmasi ditambah pernyataan minat masyarakat yang sudah terkumpul. Setelah peluncuran yang sekaligus menjadi momen pengumuman harga sudah dilakukan, GTI bakal membayar 'utang' produksi itu dengan senyum.
Menurut CEO GTI Harun Sjech, hasil perkiraan awal produksi itu menunjukan Gesits punya pasar tersendiri meski total pasar roda dua di dalam negeri dikuasi merek asing. Dikatakan Harun, angka itu memacu pihaknya segera memproduksi Gesits.
"Sekarang sudah di atas 5.000 unit yang retail. Kalau yang fleet sudah hampir 20.000 unit," jelas Harun saat membahas asal perkiraan jumlah produksi itu kepada CNNIndonesia.com, Selasa (4/8).
Harun membeberkan dua pemesan terbesar dari kategori fleet alias pembeli borongan, yaitu Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali sebanyak 10.000 unit dan Telekomunikasi Indonesia (Telkom) sebanyak 5.000 unit.
Kadin Bali dikatakan bakal menggunakan Gesit sebagai kendaraan operasional dan rental. Sedangkan Telkom disebut mau teknisi layanan digital Indihome menggunakan skuter listrik tanpa suara itu sebagai kendaraan operasional.
"Itu keduanya sudah ada perjanjiannya," ucap Harun.
Pada kategori retail, Harun menjelaskan angkanya didapat dari 5.000 formulir pernyataan minat dari masyarakat melalui situs resmi Gesits.
"Ternyata ada pasarnya. Ada yang mau mengambil risiko untuk membeli 'motor indonesia'. Ini bukan motor biasa, karena tanpa bahan bakar fosil, jadi ke era gadget. Ya generasi milenial mungkin tidak berpikir seperti jaman dulu lagi," ujar Harun.
Saat ini GTI sedang dalam masa persiapan produksi massal Gesits di pabrik perakitan yang berada di kawasan industri Wijaya Karya di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Pabrik perakitan itu mampu memproduksi 50.000 unit per tahun dan bisa ditingkatkan hingga 100.000 unit per tahun.
Skuter listrik Gesits memiliki tingkat kandungan lokal komponen sebesar 89 persen. Diharapkan, 11 persen komponen yang masih impor akan menjadi sepenuhnya lokal pada 2020. Rencananya Gesits akan mulai diproduksi massal pada November 2018.
Harun belum bisa memastikan tanggal pasti peluncuran Gesits sebab saat ini masih didiskusikan. Meski begitu dia meyakini akan terjadi pada bulan ini.
Peluncuran itu akan menjadi tonggak penting buat Gesits sebab menjadi tanda masuk ke tahap komersialisasi. Harga yang bakal dirilis disebut Harun sebagai acuan buat pihak yang sudah memesan untuk menyiapkan dana membeli Gesits.
"Selama ini kami terjebak seremoni tanpa ada komersialisasi. Kami cari minat dulu, nanti setelah peluncuran ada komersialisasi. Sudah bisa di-booking, mungkin dana minimal Rp100 ribu," ucap Harun. (mik)