Ferrari Mulai Tinggalkan Mesin Konvensional

Tim | CNN Indonesia
Kamis, 20 Sep 2018 08:29 WIB
Sebesar 60 persen dari seluruh kendaraan Ferrari yang diproduksi mulai 2022 merupakan hibrida.
Ferrari LaFerrari. (Foto: Courtesy of auto.ferrari.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ferrari mengumumkan sebagian besar kendaraan yang akan mereka produksi mulai 2022 berteknologi hibrida yang memadukan mesin bensin dan teknologi listrik.

"Pada 2022, hampir 60 persen model yang kami produksi akan dibangun dengan sistem penggerak hibrida," ungkap CEO Ferrari yang baru, Louis Camilleri, Selasa (18/9), diberitakan AFP


Strategi baru perusahaan berlogo kuda jingkrak ini termasuk peluncuran SUV. Ferrari bakal mengikuti jejak Lamborghini dan Bentley yang sudah lebih dulu melahirkan SUV.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa tahun ke belakang, Ferrari menghadapi tekanan pengetatan regulasi emisi serta meningkatnya kesadaran lingkungan dari para calon pembeli. Hibrida menjadi solusi buat Ferrari yang dikenal sebagai produsen mesin berkapasitas besar haus bahan bakar.


"Seiring berjalannya waktu selain untuk memenuhi regulasi spesifik tetapi juga memuaskan keinginan konsumen pada peningkatan emisi namun tetap mempertahankan emosi berkendara yang mewakili keunikan Ferrari," kata Louis yang memangku posisi CEO pasca wafatnya bos legendaris Ferrari, Sergio Marchionne pada Agustus.

Saat ini model hibrida Ferrari yang diproduksi massal adalah LaFerrari dengan status edisi terbatas. Hypercar yang menggendong mesin V12 6.300 cc itu merupakan 'makhluk' yang berbeda  dari seluruh model yang pernah dibuat Ferrari.   (fea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER