Jakarta, CNN Indonesia --
Toyota menghadapi tuduhan menjual filter
solar di mobil diesel yang rusak. Gugatan dilayangkan pengacara di Australia pada Kamis (1/8).
Pengacara setempat mengajukan tuntutan raksasa otomotif asal Jepang Toyota menggunakan komponen
Diesel Particulate Filter (DPF) bermasalah di mobil diesel Hilux, Fortuner dan Prado yang dijual di negeri kanguru mulai Oktober 2015 hingga Juli 2019.
Menurut sebuah pernyataan dilansir
Reuters, Jumat (2/8), Banister Law, bersama dengan Gilbert dan Tobin mengajukan gugatan di Pengadilan Federal Australia dengan tuduhan komponen filter tidak memenuhi standar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan, objek dari gugatan bahwa komponen filer rusak yang dimaksudkan menyebabkan solar tidak tersaring dengan sempurna sehingga menyebabkan jelaga di ruang bakar mesin. Kondisi ini disebut menyebabkan asap tebal keluar dari knalpot kendaraan, mesin tidak bertenaga dan menurunkan efisiensi bahan bakar.
"Kami percaya konsumen berhak mendapatkan kompensasi atas kerusakan yang kami duga terjadi pada kendaraan," Charles Bannister dari Bannister Law.
Pengacara dari Bannister Law secara tegas mengatakan gugatan tersebut juga menuduh Toyota membuat pernyataan yang menyesatkan karena kendaraan "tidak bisa, dan tidak memberikan kombinasi terhadap daya tahan, keandalan, kualitas, kenyamanan dan kemudahan, dan (filter diesel) pada kendaraan yang terkena dampak tidak tahan lama, dapat diandalkan dan berkualitas baik."
Namun tidak dirinci berapa jumlah mobil Toyota yang mengalami masalah ini. Kendati demikian, salah satu pemilik Toyota yang mendapati masalah mobilnya tak kunjung selesai akhirnya menghubungi bengkel 'terpercaya' pada 2017. Sejak itu bengkel tersebut 'dibanjiri keluhan' konsumen dengan keluhan yang sama mengutip
ABC.
Perwakilan Toyota Australia belum dapat berkomentar terkait gugatan yang dilayangkan.
Pada Juni, Toyota Australia membukukan peningkatan laba sebesar 50 persen (US$ 141,21 juta) untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2019. Perusahaan menjual 223.096 kendaraan di negara itu selama periode tersebut.
(mik)