Penjualan Runtuh Saat Pandemi, Uji Tipe Mobil Baru Berkurang

CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2020 12:16 WIB
Petugas dari Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Pusat melakukan uji emisi kendaraan di Kawasan Gambir, Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018. Uji emisi kendaraan tersebut untuk menekan tingkat pencemaran udara akibat gas buang kendaraan yang tidak sesuai standar. CNNIndonesia/Adhi Wicaksono.
Ilustrasi pemeriksaan emisi kendaraan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan permintaan uji tipe kendaraan baru berkurang drastis semasa pandemi corona (Covid-19) yang sudah meluas di Indonesia selama tiga bulan terakhir.

Kepala Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Kemenhub Caroline Noorida Aryani mengatakan penurunan angka uji tipe itu mencapai 50 persen.


"Ini juga agak berkurang semenjak pandemi ini, berkurang lumayan agak setengahnya dari permohonan rata-rata tahun lalu," kata Caroline saat dihubungi, Kamis (11/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uji tipe kendaraan bermotor merupakan pengujian yang dilakukan terhadap fisik kendaraan bermotor atau penelitian terhadap rancang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor sebelum kendaraan itu dibuat, dirakit, dan atau diimpor secara massal.

Uji tipe untuk satu model kendaraan biasanya membutuhkan waktu dua hari, termasuk pengujian emisi.

Menurut Caroline saat ini pemohon uji tipe mobil baru lebih banyak berasal dari kalangan importir, bukan Agen Pemegang Merek (APM). Namun Caroline tidak menjelaskan lebih rinci terkait hal itu.

"Ya dari APM juga jarang, banyakan importir saja. Ya biasanya itu kan sehari ada enam, tapi sekarang ini sehari paling satu, dua, atau tiga," ungkapnya.


Ia menduga APM banyak menunda uji tipe karena situasi saat ini belum tepat untuk merilis mobil baru.

"Ya mungkin ya penjualan kan sedang turun, jadi bisa saja mereka memilih jualan dengan [produk] yang ada saja," ungkap Caroline.

Pandemi telah memberhentikan banyak pabrik otomotif di Indonesia, situasi pembatasan dari pemerintah juga telah mengurungkan sebagian besar minat beli masyarakat. Pada periode Januari-Mei penjualan mobil di Indonesia mencapai 260 ribu unit, itu turun 40 persen dari periode sama pada 2019. (ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER