Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengungkap pajak nol persen mobil baru yang 'digantung' pemerintah berdampak negatif pada penjualan.
Pajak nol persen mobil baru sebelumnya diusulkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kemenperin mengusulkan pada pertengahan September, namun hingga kini belum ada kepastian.
Menurut Kemenperin diberlakukannya pajak 0 persen mobil baru bisa memangkas harga jual mobil baru sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dijelaskan Kukuh pajak 0 persen yang tak kunjung direstui justru mengusik minat beli konsumen terhadap mobil baru. Dikatakan Kukuh banyak masyarakat menunda pembelian mobil baru hingga ada kejelasan soal pemangkasan pajak itu.
"Ya September ada terganggu (penjualan mobil baru). Sekarang sudah ada keluhan dari teman-teman, minggu terakhir ini, kok dealer pada engga datang orangnya," kata Kukuh saat dihubungi, Senin (5/10).
Kukuh mengatakan pada minggu terakhir September 2020, sejumlah anggota melaporkan soal dealer yang mendadak sepi. Dealer mendadak sepi diprediksi akibat masyarakat memilih menunda pembelian mobil baru sembari menunggu keputusan soal relaksasi pajak nol persen untuk mobil baru.
Pihak Gaikindo berharap pemerintah segera memutuskan mengizinkan atau tidak relaksasi pajak 0 persen untuk pembelian mobil baru untuk menekan sentimen pasar terhadap pembelian mobil baru.
"Tapi kalau terlalu lama dampak negatif buat kami," ucap dia.
Sebelumnya Anak usaha Astra International di bidang mobil bekas, Mobil88 (Serasi Autoraya) percaya diri menilai wacana usulan pajak nol persen bagi mobil baru sejauh ini bukan sesuatu yang 'serius'.
Mobil88 mengatakan saat ini belum melakukan strategi buat menanggapi wacana itu.
"Gini kalau dari tempat kami masih melihatnya sebatas wacana. Jadi kami belum mengambil perubahan apa-apa," kata Presiden Direktur Mobil88 Halomoan Fischer saat dihubungi, Kamis (1/10).
(ryh/mik)