Ada tiga hal yang harus diperhatikan pengemudi pengguna jalan tol untuk mencegah kecelakaan seperti insiden yang dialami anak pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Hanafi Rais.
Praktisi keselamatan berkendara dari Training Director Jakarta Defensive Jusri Pulubuhu mengatakan untuk mengemudi aman di tol harus memperhatikan tiga aspek. Pertama disiplin soal kecepatan, kedua mengatur jarak, dan ketiga soal perpindahan lajur.
"Jadi itu karakteristik mengemudi di jalan tol, sementara hal itu jarang tercermin buat orang Indonesia," ucap Jusri saat dihubungi, Senin (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui kecelakaan yang dialami Hanafi terjadi di ruas Tol Cikopo-Palimanan KM 112.900 atau tepatnya di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (18/10) dini hari.
Dalam kronologi disebutkan mobil Toyota Alphard B 1612 WMV yang ditumpangi Hanafi tengah melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta. Tiba-tiba mobil itu ditabrak truk dari arah belakang, sehingga kehilangan kendali dan menabrak kendaraan lain.
Polda Jabar menjelaskan, sopir truk kabur usai menabrak.
Jusri mengatakan disiplin kecepatan artinya menyesuaikan kecepatan dengan kondisi yang ada. Kata dia penyesuaian kondisi bisa berdasarkan situasi lalu lintas, kondisi cuaca, kondisi pengemudi, hingga kondisi kendaraan.
"Jadi harus disesuaikan dengan kondisi yang ada," ucap dia.
Kemudian mengenai disiplin lajur. Kata dia kita tidak bisa sembarang pindah-pindah lajur hanya untuk menyesuaikan kehendak hati. Lalu perhatikan kecepatan, jangan sampai saat melaju pelan tapi kita berada pada lajur cepat.
Selanjutnya atur jarak aman berkendara pada jalan tol dengan kendaraan lain agar dapat menghindar jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
"Jadi kalau kita mempunyai kemampuan kuat atau disiplin dalam manajemen kecepatan, tidak pindah- pindah jalur, nah terus manajemen jarak, nah kecelakaan itu bisa diminimalisir," ujar Jusri.
(ryh/fea)