Honda Win mungkin menjadi salah satu produk Honda dengan nafas hidup terpanjang. Mengaspal sejak 1984, Honda baru 'menyuntik mati' motor ini 21 tahun kemudian atau pada 2005. Tidak ada yang tahu secara pasti sudah berapa unit Win beredar di Indonesia, bahkan AHM sekalipun.
Puluhan tahun Win beredar di Indonesia, Honda tidak membuat banyak ubahan pada motor ini. Secara bentuk Win yang memiliki tiga generasi tersebut tak memiliki perbedaan signifikan.
Salah satu dedengkot atau penghobi Honda Win, Zaki Jackmoron, mengatakan antara generasi tua Win hingga tahun muda hanya punya perbedaan sedikit. Perbedaan hanya sebatas bentuk sepatbor, warna, striping, tambahan tutup rantai, dan komponen mesin yang menjadikan motor ini lebih andal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari generasi awal sampai sekarang ubahannya kelihatannya banyak. Misalnya ada model semi offroad dengan ubahan spakbor, terus tambahan tutup rantai, terus bagian mesin paling beda di girnya saja," kata Zaki, Jumat (22/1).
"Jadi secara bentuk masih sama saja seperti tangki, bentuk lampu dan lainnya," sambung Zaki yang sudah menggunakan Win sejak 2008 itu.
Zaki mengatakan Win dahulunya juga dikenal sebagai motor kedinasan, inventaris perusahaan, hingga digunakan sejumlah perangkat desa pada eranya.
Kata dia masing-masing kedinasan atau perusahaan yang menggunakan Win mempunyai warna tersendiri. Sedangkan warna yang disediakan pabrikan untuk konsumen retail hanya abu-abu, hitam, dan merah.
Ia memberi contoh misalnya inventaris pada PT Pos Indonesia pasti Win yang digunakan warna oranye, lalu Perhutani hijau, Pegadaian warna putih, dan Telkom biru. Sedangkan masing-masing pemerintahan wilayah juga mempunyai warna berbeda pada Win, contohnya Jawa Barat krem, daerah Ciamis Ungu, serta perangkat yang digunakan Lurah atau Camat coklat.
"Jadi ya pemesan yang sekali banyak kan suka request warna sendiri buat identitas mereka," kata Zaki.
Menurut Zaki mungkin karena banyaknya pesanan Win dari kalangan perusahaan atau pemerintahan saat itu. Membuat banyak Win yang beredar saat ini berasal atas nama perusahaan.
"Ya dari orang yang saya kenal 60-70 persen dari mereka dapat motornya sekarang dari lelang atau atas nama PT, baru kemudian diganti nama," ucap dia.