Bertahun-tahun berlalu, siapa sangka Win saat ini malah menjadi primadona. Motor ini menjadi incaran berbagai kalangan, dari penghobi otomotif hingga kolektor di Indonesia yang hendak menyegarkan memori atau sekadar menambah koleksi motor antik.
Zaki mengakui hal tersebut. Bahkan kini ia juga telah menjalankan sebuah bisnis lewat hobinya dengan membuka bengkel khusus Honda Win bernama Gardu 32 Motor di bilangan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Zaki bilang era saat ini bisa dikatakan menjadi masa emas Honda Win karena harga motor tersebut terbilang cukup menggiurkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan saat ini Win dalam kategori bahan biasa dipasarkan Rp6 juta- Rp7 juta. Bahan di sini bisa diartikan motor butuh perawatan dan surat-suratnya perlu diurus.
"Ya sekarang bahannya sudah lumayan. Ya sekarang bisa dibilang sudah menjadi masa emas lah," kata dia.
Menurutnya harganya bakal semakin mahal jika sudah melalui tahap restorasi penuh plus embel-embel penggunaan suku cadang original.
"Ya kalau sudah full restorasi bisa tembus Rp20 juta bisa. Karena partnya juga mulai susah dicari kan. Waktu itu aja teman pernah jual Rp36 juta, dan laku," kata Zaki yang pernah menjadi pengurus dalam wadah pengguna Win, Honda Win Riders (HWR).
![]() |
Zaki mengatakan untuk saat ini memang banyak orang yang jor-joran atau menghabiskan uangnya demi membeli Honda Win. Kata dia Win banyak diincar dengan alasan sekadar koleksi atau sebagai pengingat memori masa lalu.
"Ya mungkin banyak yang dulu mereka punya kenangan sama Honda Win tapi terlanjur sudah dijual. Terus sekarang mereka sudah kerja dan punya uang, beli lagi Win," ucap Zaki.
Hal ini juga yang diakui Azhraf Arsan (28) sebagai salah satu pengguna Win. Azhraf mengatakan sangat menyukai Win sebab memiliki banyak kenangan, terutama bersama sang ayah.
"Pertama mulai sampai suka Win waktu Itu kebetulan bokap ogut pernah pake waktu dia muda. Kebetulan emang Win ini banyak nostalgia di keluarga ogut," ucap Azhraf.
Sebelumnya Azhraf pernah mengoleksi lima unit Win, namun kini koleksinya hanya tinggal dua unit. Win koleksinya selalu dijaga orisinalitasnya.
Menurut Azhraf proses membangun Win agar enak dipandang dan laik jalan bisa dikatakan susah-susah gampang. Menurutnya, kita harus memiliki modal dan jaringan di antara pengguna sehingga memudahkan dalam pencarian suku cadang.
Namun kata Azhraf tidak jarang juga tetap mempertahankan suku cadang lama, namun dengan sentuhan seperti cat ulang guna mempertahankan tampilan agar tampak baru.
Ia sendiri tak segan menghabiskan dana hingga belasan juta dalam merestorasi satu unit Honda Win miliknya.
"Ya estimasinya dari semi sampai full mulai dari ukuran Rp3 juta sampai Rp15 juta," kata Azhraf tergabung dalam wadah HWR itu.
(ryh/mik)