Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji akan mengganti semua kendaraan operasional pemerintahan dengan model elektrifikasi. Saat ini total kendaraan operasional itu sejumlah 645 ribu unit.
"Pemerintahan federal juga punya kendaraan jumlah besar, yang akan kami ganti dengan kendaraan listrik yang lebih bersih dibuat di sini di Amerika oleh pekerja Amerika," kata Biden pada Senin (25/1), seperti diberitakan Automotive News.
Gedung Putih tidak menjelaskan kapan periode pemenuhan rencana Biden ini. Diperkirakan pemerintah AS butuh US$20 miliar atau sekitar Rp281 triliun untuk melakukan penggantian ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:PR Joe Biden untuk Industri Otomotif |
Biden juga mengkritik aturan yang kini di jalan yakni soal kendaraan dipertimbangkan sebagai buatan AS saat dibeli pemerintahan AS bahkan jika unit tidak memiliki komponen buatan lokal yang signifikan.
General Services Administration (GSA) menjelaskan pemerintah AS pada 2019 memiliki 645 ribu kendaraan yang sudah dikemudikan sejauh 7,2 miliar kilometer dan menghabiskan 1,41 juta liter bahan bakar bensin dan diesel.
Pada tahun yang sama pemerintahan AS menghabiskan biaya Rp6,2 triliun untuk mengoperasikan kendaraan pada 2019.
Sementara itu GSA menjelaskan hingga Juli 2020 pemerintah AS baru menggunakan 3.215 unit kendaraan listrik.
Saat kampanye Biden memang memiliki pandangan yang berbeda soal otomotif dari Donald Trump. Dia berjanji ketika kampanye akan membuat komitmen pembelian kendaraan bersih untuk pemerintahan pusat, negara bagian, dan lokal.
Dia juga berjanji membuat 1 juta pekerjaan di industri otomotif AS, termasuk para pemasok, serta meningkatkan infrastruktur, mulai dari komponen hingga ke stasiun pengecasan mobil listrik.
(fea)