Kembali ke penggemar Vespa. Stanley percaya pengguna Vespa punya banyak teman di jalan. Baginya selogan 'satu Vespa sejuta saudara' benar adanya.
"Ya ibaratnya kalau kita ketemu sesama pengguna Vespa, terutama 2 tak, pasti akan saling tegur, itu contoh paling mudah," ucap dia.
Keterikatan batin antara pengguna Vespa juga terlihat saat menemui masalah pada motor di jalan raya. Bisa dibilang sesama penggemar Vespa "senang bareng, susah bersama" di jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Stanley persaudaraan antara sesama anak Vespa juga tak kenal batas dan usia. Seperti yang ia alami saat touring menempuh perjalanan jauh, dalam perjalanan ia kerap bertemu sesama penggemar yang tidak segan menjamu "tamu" jauh.
"Kita dijamu juga. Ya mungkin ini yang namanya sejuta saudara kali ya," pungkas Stanley
Vespa bisa dibilang bukan lagi sebagai alat transportasi, melainkan gaya hidup bakal sebagian orang. Bahkan kini Vespa ibarat investasi karena nilai jualnya tidak menentu.
"Harga Vespa dulu sama sekarang beda jauh, ibaratnya gelap. Kalau dulu cuma jutaan, ya sekarang belasan sampai puluhan juta. Ya itu untuk Vespa PX, Sprint, PTS, aduh harganya," ucap Stanley.
Menurut Stanley harga selangit Vespa disebabkan berbagai hal, tapi utamanya pengaruh selebriti yang kerap meluangkan waktunya dengan mengendarai motor Vespa.
"Banyak perubahan, mungkin gara-gara media sosial terus artis mulai banyak pake, ya naik harganya," tutup Stanley.
(ryh/ryh/mik)