Semua jenis sistem gerak roda pada mobil punya kelebihan serta kekurangan dan yang umum digunakan pada kendaraan modern adalah FWD dan RWD.
FWD berarti tenaga yang dihasilkan mesin disalurkan ke kedua roda depan. Konfigurasi ini digemari produsen lantaran membuat produksi mobil menjadi lebih murah karena tak perlu banyak memproduksi komponen.
Secara umum FWD juga bisa lebih irit dan mampu menempuh jarak lebih jauh dibanding RWD ataupun all wheel drive (AWD). Penyebab utamanya karena bobot ringan sebab lebih sedikit komponen, misalnya tak perlu propeller shaft.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FWD juga unggul soal traksi di area depan mobil sebab kedua ban penggerak di depan mendapat tekanan ke bawah dari bobot mesin dan transmisi. Saat kondisi jalanan licin, misalnya hujan atau salju, FWD lebih baik ketimbang RWD.
Kelemahan FWD yaitu pada saat tikungan, terutama pada kecepatan tinggi. Menurut US Auto Sales, FWD tidak akan lebih responsif dari RWD dalam kondisi itu.
Sementara itu mobil RWD dinilai lebih rumit secara teknis dibanding FWD. Tenaga dari mesin disalurkan ke kedua roda belakang melalui propeller shaft dan diferensial.
Mobil RWD jauh lebih baik daripada FWD di tikungan dan jauh lebih stabil dibanding FWD pada kecepatan tinggi.
Mengutip penjelasan Toyota Astra Motor, beban yang disalurkan ke belakang memungkinkan mobil memiliki keseimbangan depan-belakang lebih baik. Inilah salah satu sebab mengapa mobil sport menggunakan RWD.
Pada RWD roda depan dan belakang punya fungsi yang berbeda, yakni ban belakang sebagai penggerak sedangkan ban depan untuk mengendalikan arah mobil. Hal ini bikin mobil lebih seimbang dan memiliki respons kemudi lebih baik.
Secara teori hal ini juga membuat mobil memiliki traksi lebih baik ketika berbelok ketimbang pada FWD yang roda depannya digunakan untuk berakselarasi sekaligus penentu arah belok.
Meski demikian, berhubung beban mobil di belakang tidak sebesar beban di depan, ini bisa membuat RWD lebih mudah kehilangan traksi dan cenderung oversteer, terutama di jalan licin.
Lihat Juga :EDUKASI & FITUR Beda Cara Kerja Mobil Penggerak Depan dan Belakang |
Saat ini masih banyak masyarakat yang ragu atas ketangguhan mobil FWD, misalnya khawatir utama soal kemampuannya melintasi tanjakan.
Kekhawatiran seperti itu dibantah sebagian oleh praktisi keselamatan berkendara Jusri Pulubuhu.
Jusri mengatakan mobil FWD ataupun RWD tidak memiliki perbedaan signifikan saat menanjak jika kondisinya ideal, termasuk didukung kondisi jalan yang baik.
"Kalau semua ideal, tanjakan curam, ban ideal, pengemudinya juga tahu semua, enggak ada masalah dengan penggerak depan. Perbedaan tidak signifikan. Apalagi kalau traffic-nya tidak macet, enggak ada masalah. Yang paling penting adalah metode step-step-nya itu. Kalau step-step-nya bisa, tinggal penyesuaian saja," kata Jusri Pulubuhu.
Menurut Jusri kalau mobilnya sudah bergerak sebenarnya tidak ada masalah untuk penggerak depan atau belakang di tanjakan.
Hal yang kerap bermasalah biasanya karena faktor manusia, seperti pengemudi buru-buru menginjak pedal gas. Saat kondisi itu ban depan di mobil FWD berpotensi selip dan akan semakin parah bila permukaan jalan licin setelah hujan atau berpasir.
Danang mengatakan meski FWD punya kekurangan, mobil penumpang jenis ini bisa memiliki masa depan cerah, namun tetap belum bisa menggantikan peran RWD.
"Kalau mainstream roda depan karena banyak pakai di kota, lebih murah juga, tapi tetap tidak menggantikan semua. Di market tertentu kebutuhan akan beda. Kalau untuk balap atau offroad pasti akan milih yang sesuai dengan mereka," ungkap Danang.
Ia melanjutkan jalan tol memang menjadi salah satu alasan perubahan sistem gerak roda sebuah produk mobil penumpang, meski harus dilihat fungsi dari mobil itu kembali.
"Seperti halnya mobil kecil cocok gunakan penggerak depan atau belakang karena bobotnya tidak terlalu berat. Dan tenaga sama saja. Tapi APM punya pertimbangan lain dari gunakan penggerak depan karena bisa lebih terjangkau jadi konsumen akan merasa diuntungkan," katanya.
(ryh/fea)