Ban Tanpa Udara Siap Dirilis

CNN Indonesia
Selasa, 08 Feb 2022 09:10 WIB
Bedanya ban tanpa udara tidak dirancang untuk menampung udara karena memiliki bentuk dinding berongga.
Ban tanpa udara. (Foto: michelinmedia.com)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ban tanpa udara dianggap menjadi salah satu masa depan komponen pendukung industri otomotif. Beberapa produsen ban kenamaan sudah mulai mengembangkan dan siap merilis ban tersebut.

Secara garis besar ban tanpa udara sama seperti ban konvensional. Dari bentuk seperti donat, berwarna hitam, terbuat dari karet. Bedanya ban tanpa udara tidak dirancang untuk menampung udara karena memiliki bentuk dinding berongga.

Ban tanpa udara memiliki struktur yang terbilang unik pada bagian dinding. Bisa dikatakan fungsinya sebagai penyangga antara bagian tapak ban dengan pelek. Dari struktur tersebut bisa dipahami kerja ban tak akan menggunakan tekanan udara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberadaan struktur tersebut juga sekaligus berfungsi sebagai peredam guncangan, ini akan membantu suspensi meredam daya kejut ketika menghantam lubang atau jalan tidak rata.

Berikut sejumlah fakta terkait harga, kapan rilis, kekuatan, hingga kelebihan dan kekurangan ban tanpa udara.

Sederet perusahaan pembuat ban mobil sudah membocorkan rilis ban tanpa udara ini. Seperti contohnya Michelin yang menentukan target mulai memproduksi ban tanpa udara bernama Unique Puncture-proof Tire System (UPTIS) mulai 2024.

Sedangkan produsen lainya yaitu Bridgestone disebut bakal merilis ban tanpa udara ke publik pada 2025.

Teknologi ban tanpa udara besutan Michelin dikembangkan selama lebih dari 16 tahun lalu. Sejak pertama kali ditulis gizmag.com pada 2005, dengan cepat ban model ini menjadi cerita paling populer.

Ban tanpa udara disebut bertahan sekitar tiga kali lebih lama dari ban konvensional. Michelin mengatakan tidak ada cara untuk mengetahui berapa lama ban itu akan bertahan. Pengemudi harus memeriksa ban maksimal lima tahun.

Michelin berharap ulir pada ban bisa bertahan dua hingga tiga kali lebih lama dari ban konvensional. Sebab, pengemudi bisa mengganti karet tapak di sekitar lingkar luar ban saja jika ban sudah aus.

Hal ini berbeda dari ban konvensional yang mengharuskan seluruh bagian ban diganti saat tapak ban aus, seperti dikutip Motor Biscuit.

Sehingga, pengemudi disebut tidak perlu membawa ban serep selama perjalanan. Klaim lain dari pabrikan bila ban seperti ini juga ramah lingkungan sebab material yang digunakan dapat didaur ulang.

Kelemahan dan Keuntungan Ban Tanpa Udara baca ke halaman selanjutnya --->>>

Kelemahan dan Keuntungan Ban Tanpa Udara

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER