Motor Vespa tidak selalu dibuat mulus oleh pemiliknya dengan menjaga orisinalitas agar tampilan tetap apa adanya. Namun ada juga yang memilih aliran modifikasi unik, bahkan ekstrem bagi sebagian pemiliknya.
Nama aliran modifikasi satu ini punya beragam sebutan, mulai dari ekstrem, 'gembel', maupun 'sampahan'. Menariknya, komunitas motor seakan membiarkan penampilan motor lusuh ditambah beberapa barang yang memiliki nilai sejarah.
Tak ayal, gaya modifikasi itu menjadi sorotan oleh warga asing pada perhelatan Vespa World Day di Bali beberapa waktu lalu. Lantas dari mana awal sebutan Vespa gembel?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aliran ini disinyalir sudah hadir di Indonesia sekitar awal 2000an. Pada tahun tersebut memang muncul beragam modifikasi motor merek Italia tersebut dengan cara di luar "kewajaran".
Misalnya modifikasi "panjang", atau Vespa dengan penambahan sasis sehingga panjangnya bisa di atas 1 meter atau di luar standar.
Lalu chooper, berikutnya sespan dengan beragam bentuk mulai dari standar, 'rumah' hingga menyerupai tank. Kemudian trikel (tiga roda), hingga gasrux atau ceper.
Komunitas tersebut biasanya juga tergabung dalam sejumlah komunitas dan doyan touring. Mereka kerap melakukan touring jarak jauh dengan jarak lebih dari 1.000 km, bahkan hingga keliling Indonesia.
Dalam perjalanan itu kemudian mereka mendapat banyak barang dan digantung atau ditempel pada bodi motor, seperti halnya stiker, kalung rantai, bendera, dan souvenir hingga barang-barang yang tidak lumrah dipasangkan di motornya.
Sedangkan, penamaan identitas Vespa gembel ini sendiri sercara sudut pandang sejarah mungkin dikarenakan mereka selalu terlihat lusuh, urakan dan kumal secara penampilan kendaraan dan pengendara, meski dalam modifikasinya, si pemilik tetap memasang lampu-lampu sebagai standar keselamatan berkendara dan tetap menggunakan helm.
Saat ini banyak pelaku atau penggemar Vespa yang menilai ada pergeseran makna dari istilah 'gembel' pada Vespa.
Dahulu pengendara Vespa gembel lebih punya gaya terlihat apa adanya, tidak dibuat-buat. Selain itu perangkat yang dipasang pada Vespa memang memiliki dan mengandung nilai berkesan bagi mereka.
Vespa gembel pada awalnya tetap mengemas modifikasi secara utuh dari segi bodi.Sementara saat ini hal tersebut tampak tidak "laku".
Penganut Vespa gembel masa kini banyak yang 'menghancurkan' bodi sepeda motor dengan berbagai cara agar terlihat rusak dan lusuh karena kehadiran barang-barang tidak lazim.
Penganut Vespa gembel cenderung mengambil barang apapun di jalan yang sekiranya pantas untuk ditempelkan pada bodi kendaraan, mengutip Scooteriarim Bobujang.
Dan yang terpenting, mereka juga terkenal memiliki solidaritas tinggi pada sesama pengedara motor Vespa gembel.
(ryh/mik)