Lintasi Dua Provinsi, Berapa Konsumsi BBM Stargazer?
Hyundai menggelar sesi tes drive bakal produk terbaru Stargazer dengan menyusuri sejumlah kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah, pekan lalu. Salah satu poin dari uji coba tersebut yaitu mengetahui konsumsi bahan bakarnya.
Uji coba tahap pertama saya lakukan berdasarkan pengamatan dari Multi Information Display (MID), yakni panel yang berisi berbagai data, mulai dari jarak tempuh, jam, hingga konsumsi BBM.
Fitur tersebut memperlihatkan rata-rata penggunaan bahan bakar setelah lebih kurang dua hari melaju bersama mobil tersebut.
Tahap 1
Mobil yang saya gunakan ini merupakan varian tertinggi dari Stargazer yang dilengkapi jok model captain seat. Selain saya, penumpangnya adalah dua rekan dari media lain bersama barang bawaannya.
Berdasarkan pengamatan dari MIF, hasil uji coba konsumsi BBM Stargazer adalah 12,5 kilometer per liter. Rata-rata ini didapat setelah mobil digunakan dalam jarak 363 kilometer, mulai dari Surabaya, Kota Batu, lalu kembali lagi ke Surabaya, hingga mendekati Solo.
Selama perjalanan, kami tidak mengorbankan apapun; AC tetap hidup agar kabin tetap sejuk, moda berkendara disesuaikan dengan kebutuhan seperti normal dan sport.
Mobil yang kami kendarai bergantian ini rata-rata juga selalu kami pacu dengan cepat agar tak tertinggal rombongan.
Hasil konsumsi bahan bakar ini juga gabungan atau kombinasi dari beragam kontur jalan. Mulai dari perkotaan, jalam tol, sampai dengan perbukitan di wilayah Batu.
Tahap 2
Pada tahap 2, uji coba efisiensi bahan bakar Stargazer dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran full-to-full.
Metode ini pertama-pertama kita harus mengisi tangki bahan bakar mobil ini sampai ke batas atas. Sementara kapasitas tangki Stargazer yakni mencapai 40 liter.
Orientasi dalam uji coba kedua ini adalah mengejar angka keiritan bahan bakar serendah mungkin. Sehingga berbagai trik dilakukan semisal menjaga kecepatan untuk tidak melebihi 100 km hingga mengatur putaran mesin agar tidak lebih dari 1.500.
Di samping itu, panitia juga membebaskan peserta uji irit untuk tidak menyalakan AC. Tujuannya agar pendingin kabin tersebut tidak menambah beban mesin yang membuat mesin lebih boros.
Para pengemudi juga selalu berupaya menjaga momentum untuk menyesuaikan kontur jalan.
Pada uji coba tahap dua ini kami melakukannya secara penuh di jalan bebas hambatan dengan jarak tempuh lebih dari 100 km.
Sementara, pengukuran akhir dilakukan di Solo. Caranya yaitu bahan bakar diisi lagi sampai penuh, namun bedanya dilihat berapa jumlah bahan bakar yang masuk.
Setelah itu total bahan bakar yang ditambah, yaitu dari SPBU dihitung. Kemudian dibagi riwayat jarak tempuh masing-masing mobil hingga ketemu angka km per liter.
Hasilnya, angka paling irit untuk konsumsi bahan bakar Stargazer yaitu 30 kilometer per liter. Sementara, mobil yang saya tumpangi punya catatan efisiensi 29,7 km per liter.
(ryh/arh)