
LAPORAN DARI JERMAN
Apa Jadinya Kalau Truk Cuma Perlu Diisi Hidrogen dan Emisinya Air?
Berbagai produsen truk percaya baterai adalah sumber energi kendaraan masa depan, tapi sebagian lainnya berusaha lebih keras mencari alternatif dan menemukan teknologi fuel cell hidrogen sebagai jawaban tantangan membuat Bumi tetap hijau.
Salah satu yang percaya aplikasi fuel cell cocok buat truk adalah Daimler Truck, yang mengembangkan prototipe GenH2. Prototipe terbaru GenH2 dipamerkan di IAA Transportation 2022 di Hannover, Jerman dalam bentuk 'telanjang' jadi pengunjung bisa melihat langsung betapa rumit serta canggih teknologi ini.
Beda dari truk listrik Mercedes-Benz lain di IAA Transportation 2022 seperti eActros dan eEconic yang menggendong paket baterai di sisi kanan, GenH2 membawa tangki silinder berisi hidrogen di sisi kanan dan kiri.
Lihat Juga :Laporan dari Jerman Sederet Truk Listrik Masa Depan Mercedes-Benz |
GenH2 sebenarnya sudah dikembangkan sejak 2021 dengan tangki berisi hidrogen yang dipadatkan (compressed), namun Mercedes-Benz kini juga mengolah hidrogen cair yang dikatakan punya kepadatan energi lebih tinggi.
Target pengembangan pemakaian hidrogen cair pada GenH2 hingga bisa dipakai 1.000 km. Bisa dibayangkan kemampuan jarak tempuh truk ini dari Jakarta menuju Pelabuhan Gilimanuk di Bali tanpa perlu isi hidrogen cair di tengah jalan.
Walau teknologi di GenH2 sangat canggih, tampilannya tak terlihat futuristis, malah cenderung mirip truk diesel Mercedes-Benz. Meski begitu ada detail kecil seperti aksentuasi biru di lampu depan yang menandakannya ramah lingkungan.
Bagian lain yang mencolok tentu saja tangki hidrogennya yang besar dan mendominasi ruang antara ban depan dan belakang. Satu tangki hidrogen ini bisa mengangkut 40 kg hidrogen cair.
Lihat Juga :Laporan dari Jerman Truk Listrik Mercedes-Benz Jawaban Buat yang Khawatir Jarak Tempuh |
Buat saya hal paling menarik di truk ini adalah melihat bagian belakang kepalanya yang memperlihatkan secara jelas dapur perangkat fuel cell. Pemandangan seperti ini tak akan Anda bisa lihat sehari-hari kalau tidak di pameran.
Di area itulah ramuan fuel cell bekerja, mulai dari menyedot hidrogen, mengolahnya secara kimia hingga menghasilkan arus listrik dan juga air (H20). Listrik itu kemudian dipakai motor listrik dan bisa disimpan ke baterai lithium-ion 72 kWh untuk dipakai kalau diperlukan. Total tenaga yang sanggup dihasilkan metode ini maksimal 660 kW dengan torsi 4.142 Nm.
Sedangkan air dikeluarkan dari knalpot dalam bentuk uap atau embun. Saya sendiri sudah mencoba menjajal truk hidrogen ini sebagai penumpang dan melihat hembusan uap air di spion sopir karena knalpotnya terletak di atap.