Toyota akhirnya punya nyali meramaikan pasar mobil listrik di Indonesia meski menyasar kalangan kelas atas. Bagaimana enggak, konsumen harus mengucurkan dana Rp1,19 miliar untuk meminang mobil listrik pertama Toyota di Indonesia satu ini.
Mahal? ya relatif, karena sultan sekalipun belum tentu "berani" beli jika mentalnya belum siap. Tapi kalau soal angka yang ditawarkan Toyota, bagi sultan macam Raffi Ahmad, Andre Taulany bahkan pengusaha Chairul Tanjung ibarat cuma seujung jari kelingking.
bZ4X tersedia dua varian, yaitu penggerak roda depan (FWD/front wheel drive) dan AWD (all wheel drive) di Jepang. Kali ini saya jajal varian FWD karena hanya varian itu yang masuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak yang penasaran dengan mobil listrik ini mulai dari fitur, teknologi hingga kemampuannya berakselerasi. Tak sedikit pertanyaan dapat apa saja dengan dana semiliar lebih itu? Kita ulas mulai dari eksteriornya.
![]() |
Penampilan eksterior bZ4X lebih modern, sangat berbeda dengan mobil Toyota kebanyakan yang dipasarkan di Indonesia, bahkan mobil listrik yang sudah beredar saat ini.
Pabrikan mengusung desain compact crossover. Toyota menyuguhkan hammerhead design, lampu utamanya dibuat minimalis dengan LED dan ada lubang angin di bagian bumper.
Beranjak ke samping, saya disajikan overfender besar di depan yang dicat warna hitam doff. Selain itu, tempat pengisian daya baterai, tepatnya di belakang fender sebelah kiri depan.
Untuk bagian belakang dibuat agak kaku, namun tetap terkesan modern dengan kaca yang melandai. Buritannya menggunakan lampu LED yang menyambung dari bagian kiri ke bagian kanan.
![]() |
bZ4X menggunakan basis platform e-TNGA yang merupakan penyempurnaan dari Toyota New Global Architecture (TNGA) yang menghasilkan panjang 4.690 mm, lebar 1.860 mm, tinggi 1.600 mm, dan wheelbase 2.850 mm. Alhasil layout ruang interior mobil ini menciptakan kelegaan.
Pemandangan tidak biasa begitu berada di dalamnya. Terasa sekali aura modern di dalam kabin karena pengendara dihadapi headunit dengan layar yang besar, instrument cluster digital yang menyajikan informasi berkendara.
Kemudian konsol tengah yang dijejali berbagai tombol mulai dari tombol on/off engine, advanced parking atau fitur parkir otomatis, on/off KERS (Kinetic Energy Recovery System), wireless charging, cruise control dan panoramic roof begitu melirik ke atap.
Selain itu mobil dijejali pengaturan jok elektrik, namun untuk material plastik di dasbor, doortrim biasa saja, dan mengatur setir atau kemudi pada posisi naik atau turun juga masih diatur manual. Mobil ini juga tidak ada laci untuk penumpang depan.
![]() |
Menyalakan mesin penggerak cukup menekan tombol on/off engine yang berada di sebelah kiri pengemudi setelah menginjak pedal rem.
Ada yang tak umum, tuas sein berada di sebelah kiri pengendara, untuk fungsi lain ada di sebelah kanan. Jangan harap ada paddle shift dari mobil ini.
Untuk memulai perjalanan dengan memutar tombol dan arahkan ke D. Saat pedal akselerasi diinjak, torsi terasa instan. Pergerakan mobil juga sangat senyap.
Oia mobil ini menggunakan teknologi KERS, atau fitur cerdas yang melakukan pengisian ulang baterai secara mandiri ketika pedal akselerasi diinjak dan melakukan pengereman.
Keberadaan fitur ini seharusnya buat nyaman pengendara tanpa perlu khawatir karena daya baterai habis total. Apalagi mobil dilengkapi baterai litium-ion berkapasitas 71,4 kWh untuk mencapai jarak hingga 500 km. Jadi bisa hitung-hitung kebutuhan daya listrik baterai selama perjalanan.
Rasa mengemudi mobil listrik bertenaga 204 ps dan torsinya 266,3 Nm sangat mengasyikkan.
Impresi mengendarai bZ4X halus, minim getaran dan lincah. Pengendalian setir juga baik karena ditopang platform e-TNGA yang dikencani pelek ukuran 18 inci dibalut ban 235/60.
Kondisi lalu lintas sekitar ICE, BSD, Tangerang yang lengang tak sulit untuk mencapai kecepatan 130 km per jam, dan situasinya cocok untuk menguji performa bZ4X.
Akselerasinya juga agresif untuk mobil yang diklaim mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 8,3 detik meski reaksinya tidak terlalu brutal. Justru tenaga mesin yang dikeluarkan nyaman untuk digunakan sehari-hari dan tak loyo untuk diajak menempuh perjalanan ke luar kota.
Salah satu keuntungan lain yaitu suspensi yang empuk, namun bodi terasa tidak limbung keluar masuk tikungan dengan kecepatan 90 km/jam. Selama pengujian saya melahap jalan aspal mulus, tikungan, speed trap dan minim jalan rusak untuk membuktikan perpaduan suspensi dan platform barunya bekerja optimal.
Dan selama perjalanan saya juga tidak disibukkan dengan macam-macam sistem operasi seperti fitur voice command seperti di sejumlah mobil. Karena mobil ini benar-benar menawarkan kepraktisan dan hanya kesenangan saat berkendara.
Yang ada hanya fokus pada aktivitas mengemudi dan menikmati setiap injakan pedal akselerasi.
![]() |
bZ4X salah satu mobil listrik unggulan dari Toyota. Saya tidak perlu beradaptasi lama mengendarai mobil ini di tengah keakraban saya dengan mobil bensin. Mobil ini menyajikan kenikmatan luar dan dalam, terutama pada impresi berkendara yang tidak melucuti pengalaman berkendara sesungguhnya karena dari awal hingga akhir sensasinya sama hampir sama dengan mobil-mobil konvensional.
Tidak tertutup kemungkinan mobil akan mendapat animo yang besar meski awalnya terkesan "coba-coba" bermain mobil listrik. Tinggal bagaimana membuktikan mobil benar-benar mampu berkompetisi di Indonesia.
- Interior lega.
- Lincah.
- 1 baterai mampu menempuh 500 km.
- Tidak ada laci depan.
- Ketersediaan stasiun pengisian baterai.
- Harga.