Zig-zag si Mobil Besar dan Keangkuhan di Jalan Raya

CNN Indonesia
Rabu, 28 Des 2022 18:40 WIB
Aksi arogan pengendara di jalanan semakin sering tertangkap kamera dan akhirnya viral di media sosial.
Ilustrasi. Muncul stigma pengendara mobil besar lebih arogan di jalan. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)

Sementara praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan sikap arogansi itu biasanya muncul ketika pengendara dihadapkan pada situasi kurang menyenangkan yang menyebabkan emosi di jalanan alias road rage. 

"Dia kategori road rage, membahayakan keselamatan orang lain. Pengemudi ini tidak paham aturan lalu lintas dan kurang toleransi, selalu egonya yang nomor satu, gaya berkendaranya arogan," ungkap Sony saat dihubungi, Rabu (28/12). 

Menurut Sony ada beberapa faktor yang menyebabkan pengendara mengalami road rage dan menjadi arogan di jalanan. Pertama, ada masalah yang belum selesai dan dibawa ketika berkendara. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengendara dengan kondisi tersebut biasanya menumpahkan amarahnya ke jalan raya. Padahal, jalan raya merupakan fasilitas umum yang harusnya disikapi dengan etika yang baik. 

Kedua, pengendara yang membawa SUV berbadan bongsor biasanya merasa dirinya lebih powerful dibanding pengendara lain. 

"Merasa mobilnya besar, powerful, kuat, hitam, prestise, dan lain-lain yang harusnya sebagai alat transportasi, tapi digunakan untuk menjembatani aksinya," ungkap dia. 

Instruktur Senior Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan arogansi pengendara bukan hanya karena merek atau model kendaraan yang dikendarai. Ada sejumlah faktor yang membuat pengendara menjadi arogan. 

Menurut dia mayoritas arogansi di jalanan itu tak lepas dari masalah psikologis yang dipicu oleh beberapa hal. 

Ia mencontohkan arogansi dapat timbul ketika pengendara mengendarai kendaraan secara rombongan. Misalnya ketika sebuah klub kendaraan sedang berkendara berombongan, biasanya sikap arogan muncul di beberapa anggotanya. 

Kemudian, arogansi juga dapat muncul ketika ia menjadi bagian dari organisasi atau instansi tertentu. Hal ini membuat si pengendara merasa dirinya lebih eksklusif. 

"Bisa juga dari properti yang dibawa, properti yang dibawa ini katakan kendaraan bermotor, mobil atau motor yang relatif mahal, yang sangat selektif kepemilikannya. Itu juga akan memicu eksklusifitas yang akhirnya timbul arogansi bahkan anarkis," kata Jusri. 

Jusri menambahkan, soal dimensi kendaraan yang dikendarai bisa turut menjadi faktor. Menurutnya mobil-mobil seperti Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner yang memiliki bodi bongsor memicu pengendara merasa lebih eksklusif di jalanan.

"Dengan dimensi ini, secara psikologis akan memicu orang terkait dengan eksistensinya di jalan. Lebih-lebih kalau mereka dicampuri dengan berkelompok," kata Jusri.

Faktor lain yang memicu pengendara bersikap arogan di jalan adalah kurangnya pemahaman dalam berkendara. Menurut dia pemahaman dalam berkendara merupakan elemen penting, namun banyak pengendara yang mengabaikan hal ini.

Jusri menjelaskan kurangnya pemahaman dalam berkendara akan memicu empati ke pengendara lain. Hal ini disebut jadi pemicu banyak pengendara bersikap arogan di jalanan.  

"Oleh karena itu, pengetahuan si pengemudi itu tidak hanya dianggap sekadar saja. Jangan berpikir aktivitas di jalan raya hanya soal keterampilan, tapi juga harus melengkapi dengan pengetahuan," jelas dia.

"Dengan pengetahuan ini kita akan sadar, kita akan komitmen terhadap aturan-aturan yang kita pelajari. Dari pengetahuan pun akan timbul penguasaan emosi, karena kita berada di ruang publik. Dari pengetahuan yang betul-betul dipahami, orang juga akan timbul empati," ujarnya menambahkan.

Menurut dia masalah pengetahuan dan pemahaman dalam berkendara ini menjadi masalah umum para pengendara di Indonesia, bukan hanya pengendara mobil-mobil mewah.

"Hampir dari semua kelompok, dari akar kelompok bawah sampai yang VIP. Tidak memandang umur, siapa, institusi, orang-orang ketika di jalan salah kaprah, minta prioritas, macam-macam lah, pakai sirine lah," tutup Jusri.

(dmr/mik)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER