Video Promosi Fitur Otomatisasi Tesla Diduga Hasil Rekayasa

CNN Indonesia
Rabu, 18 Jan 2023 15:09 WIB
Hal itu berdasarkan kesaksian seorang insinyur senior Tesla beberapa waktu lalu.
Ilustrasi. Tesla diduga melakukan penipuan iklan fitur autopilot. (Tesla)
Jakarta, CNN Indonesia --

Video promosi sistem otomatisasi Tesla X pada 2016 diduga direkayasa. Hal itu berdasarkan kesaksian seorang insinyur senior Tesla beberapa waktu lalu.

Video yang rilis Oktober 2016 itu tetap diarsipkan dalam laman resmi Tesla dan sempat dipromosikan oleh Elon Musk di Twitter. Namun ternyata, Tesla Model X tidak mengemudi sendiri dengan teknologi yang telah dikerahkan Tesla.

Hal ini terungkap dari pernyataan Ashok Elluswamy, Direktur Perangkat Lunak Autopilot Tesla dalam sebuah transkrip yang menjadi barang bukti terkait gugatan terhadap Tesla atas kecelakaan fatal yang terjadi pada 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesaksian seorang karyawan Tesla itu sebelumnya tak dilaporkan oleh Elluswamy. Padahal, karyawan tersebut menjelaskan soal bagaimana video tersebut dibuat.

Video itu membuat slogan yang berbunyi "Orang yang mengemudi hanya ada di sana karena alasan hukum. Dia tidak melakukan apapun, Mobil itu mengemudi sendiri."

Elluswamy mengatakan tim Autopilot Tesla berangkat untuk merekayasa dan merekam "demonstrasi kemampuan sistem" atas permintaan Musk.

Elluswamy, Musk, dan Tesla belum memberikan komentar saat dikonfirmasi mengenai hal ini. Namun, perusahaan telah memperingatkan pengemudi mereka harus tetap memegang kemudi dan mempertahankan kendali mereka saat menggunakan fitur autopilot.

Teknologi otomatisasi Tesla ini dirancang untuk membantu kemudi, pengereman, kecepatan, dan perubahan jalur, tapi fitur-fiturnya "tidak membuat kendaraan otonom," kata perusahaan itu di laman resminya.

Video promosi tersebut dibuat Tesla menggunakan pemetaan 3D pada rute yang telah ditentukan dari sebuah rumah di Menlo Park, California ke kantor pusat Tesla di Palo Alto, seperti dikutip CNN, Selasa (18/1).

Pengemudi turun tangan untuk mengambil kendali dalam uji coba. Saat mencoba menunjukkan Model X bisa parkir sendiri tanpa pengemudi, sebuah mobil uji menabrak pagar tempat parkir Tesla.

"Tujuan dari video tersebut bukan unuk secara akurat menggambarkan apa yang tersedia untuk pelanggan pada tahun 2016. Itu untuk menggambarkan apa yang mungkin dibangun ke dalam sistem," kata Elluswamy, menurut transkrip kesaksiannya.

Ketika Tesla merilis video tersebut, Musk mencuit, "Tesla mengemudi sendiri (tanpa manusia sama sekali) melalui jalan perkotaan ke jalan raya, lalu menemukan tempat parkir."

Tesla menghadapi gugatan dan pengawasan peraturan atas sistem bantuan pengemudinya.

Departemen Kehakiman AS memulai penyelidikan kriminal atas klaim Tesla yang menyatakan kendaraan listriknya dapat mengemudi sendiri pada 2021, setelah sejumlah kecelakaan, beberapa di antaranya berujung fatal, yang melibatkan autopilot.

Sementara, The New York Times pada 2021 melaporkan, teknisi Tesla telah membuat video pada 2016 untuk mempromosikan autopilot tanpa mengungkapkan rute tersebut telah dipetakan sebelumnya atau sebuah mobil rusak ketika menyelesaikan rekaman, kata salah seorang sumber.

Ketika ditanya apakah video itu menunjukkan kinerja sistem Autopilot, Elluswamy menjawab "Tidak".

Elluswamy sebelumnya digulingkan dalam gugatan terhadap Tesla atas kecelakaan yang menewaskan insinyur Apple Walter Huang di Mountain View, California pada 2018

Andrew McDevitt, pengacara yang mewakili istri Huang mengatakan "jelas menyesatkan untuk menampilkan video itu tanpa penafian atau tanda bintang."

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS pada 2020 menyimpulkan kecelakaan fatal yang dialami Huang kemungkinan besar disebabkan gangguan dan keterbatasan sistem autopilot pada Tesla. Mereka menyebut "pemantauan keterlibatan pengemudi yang tidak efektif" dari Tesla berkontribusi dalam kecelakaan tersebut.

Elluswamy mengatakan pengemudi dapat "menipu sistem", membuat sistem Tesla percaya mereka memperhatikan berdasarkan feedback dari setir, padahal sebenarnya tidak. Tapi, dia bilang dia tidak melihat masalah keamanan dengan autopilot jika pengemudi memperhatikan hal tersebut.

[Gambas:Video CNN]



(dmr/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER