Target Pemerintah Subsidi Dorong Penjualan 700 Ribu Kendaraan Listrik

CNN Indonesia
Rabu, 01 Feb 2023 20:30 WIB
Menkor Marves Luhut Binsar Panjaitan mengatakan subsidi ditargetkan membuat kendaraan listrik mewakili 10 persen penjualan kendaraan di Indonesia. Menkor Marves Luhut Binsar Panjaitan mengatakan subsidi ditargetkan membuat kendaraan listrik mewakili 10 persen penjualan kendaraan di Indonesia. (REUTERS/STAFF)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah menargetkan pangsa pasar kendaraan listrik di dalam negeri bisa meningkat menjadi 10 persen dari total penjualan kendaraan di Tanah Air setelah diguyur subsidi. Pangsa pasar 10 persen itu dijelaskan berisi penjualan 600 ribu motor listrik dan 100 ribu mobil listrik.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah saat ini telah menyiapkan berbagai kebijakan hingga subsidi, atau yang sering disebut pemerintah sebagai insentif, pembelian motor listrik baru dan konversi motor listrik serta pengurangan pajak untuk mobil listrik.

"Kami terus mendorong kendaraan listrik. Tahun 2023-2024 kami akan mendorong pangsa pasar 10 persen untuk EV (mobil listrik) dan motor listrik. Dengan begitu kita bisa mengurangi emisi dan impor BBM," kata Luhut dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2023, sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (1/2).

Dalam paparannya, pada 2021 tercatat jumlah motor berbahan bakar bensin mencapai 118 juta unit dengan penjualan sebesar 6,5 juta unit per tahun dan konsumsi BBM mencapai 35,9 miliar liter per tahun.

Sementara jumlah mobil konvensional mencapai 23 juta unit pada 2021 dengan penjualan sekitar 1 juta unit per tahun dan konsumsi BBM sebesar 34 miliar per tahun.

"Konsumsi BBM mencapai 70 miliar liter setahun. Bisa Anda bayangkan angka ini. Makanya kalau kita dorong 10 persen (kendaraan listrik), kita akan bisa mengurangi konsumsi BBM," ujarnya.

Insentif

Luhut menambahkan pemerintah akan memberikan insentif untuk pembelian motor listrik sebesar Rp7 juta dan pengurangan pajak untuk mobil listrik sebesar sekitar 10 persen.

Angka tersebut menurutnya setara dengan insentif yang ditawarkan Thailand hingga pangsa pasar kendaraan listrik untuk penjualan mobil mereka mencapai 10 persen.

"Saya rasa untuk motor akan sekitar Rp7 juta. Dan mobil mungkin pengurangan pajaknya sekitar 10 persen. Saya bilang, jangan terlalu dipikirkan, buat sederhana saja," ujar Luhut.

"Lihat yang terjadi di Thailand, di Vietnam. Buat penyesuaian saja sehingga jadi kompetitif. Jangan lihat dari kepentingan pribadi tapi juga kepentingan global, kepentingan regional," katanya menambahkan.

Luhut mengatakan pemerintah akan terus melakukan upaya untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dalam lima hingga 10 tahun ke depan.

Menurut dia hal ini juga akan turut mendukung kebijakan pemanfaatan minyak kelapa sawit yang diproyeksikan akan dapat digunakan sebagai bahan bakar pada 2040-2045 nanti.

"Kita akan memproduksi 100 ribu ton minyak sawit per tahun pada 2040-2045, di mana 30 persennya kita gunakan untuk makanan dan 70 persennya akan jadi energi. Ini juga akan mengurangi atau mungkin kita tidak akan lagi mengimpor energi dari negara manapun. Itu akan membuat Indonesia semakin berdaulat," pungkasnya.

(dmr/fea)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA
TERPOPULER