Esemka resmi beroperasi sejak pabriknya dibuka tiga tahun lalu pada 2019. Produk Esemka yang sudah dijual yakni jenis kendaraan komersial ringan.
Masyarakat yang tertarik untuk membeli produk Esemka cukup mudah. Anda bisa melakukan pemesanan secara daring lewat situs resmi Esemka.
Kemudian, klik panel 'Pemesanan'. Di sana Anda tinggal mengisi data diri yang diperlukan. Selanjutnya tinggal mengirim data tersebut dan akan ada proses konfirmasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip situs resmi Esemka baru terdapat dua pilihan produk yang dapat dipesan, yakni Bima 1.2 dan Bima 1.3. Mobil itu masuk dalam segmen kendaraan niaga ringan berjenis pikap.
Esemka juga sudah mulai menerima banyak pesanan yang kebanyakan berasal dari instansi pemerintahan. Misalnya, TNI Angkatan Udara, Kementerian Pertahanan, hingga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Dalam beberapa waktu terakhir, Esemka kembali menyita perhatian publik usai resmi diumumkan sebagai salah satu peserta pameran Indonesia International Motor Show (IIMS). Pasalnya, sampai saat ini tidak banyak masyarakat yang melihat Esemka mengaspal di jalanan.
Esemka dikabarkan akan menampilkan sejumlah mobil andalan, di antaranya mobil listrik. Mobil tersebut diduga merupakan rebadge dari produk Neta V dan Neta U yang diproduksi Hozon Auto.
Desainnya mobil listrik sudah tersebar di grup-grup WhatsApp hingga media sosial.
Selain akan menampilkan mobil listrik, Esemka juga disebut akan mengumumkan hadir dengan desain logo baru.
Lihat Juga : |
Esemka dimulai pada 2007 yang mulanya dibuat sebagai proyek belajar siswa SMK di Solo. Esemka menjadi wadah pembuktian diri dari beberapa orang yang memilikikeyakinan bahwa anak-anak Indonesia mampu membuat mobil dengan kemampuan mereka sendiri.
Esemka kemudian berhasil membuat mobil pertama mereka bernama Rajawali yang pada akhirnya diluncurkan dan digunakan oleh Joko Widodo saat menjadi Walikota Solo sebagai kendaraan dinas. Kendati begitu, Rajawali saat itu tidak lolos uji kelayakan dan emisi.
Perakitan Esemka sempat di bawah kendali Sukiyat, Pemilik Bengkel Kiat di Klaten. Sukiat melibatkan para murid SMK Solo kala itu dalam merakit SUV Esemka.
Seiring berjalannya waktu, Esemka resmi masuk industri otomotif dengan membentuk badan usaha yang diberi nama PT Solo Manufaktur Kreasi. Sampai saat ini, Esemka telah mengantongi izin untuk memproduksi delapan kendaraan dengan berbagai variasi, di antaranya; Esemka Bima, Esemka Digdaya, Esemka Garuda, dan Esemka Borneo.
Lihat Juga : |
Sepanjang sejarah, Esemka selalu berkaitan dengan politik dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mobil ini sempat digunakan Jokowi dalam perjalanan dari Solo ke Jakarta saat ikut Pilkada DKI Jakarta 2012.
Pamor Esemka kemudian meredup ketika Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI. Namun, Esemka kembali meroket ketika Jokowi kampanye menjadi Presiden pada 2014.
Pada April 2015 berdiri perusahaan Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH) sebagai pengelola Esemka yang dipimpin oleh mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono. ACEH merupakan gabungan dari Solo Manufaktur Kreasi (SMK) dan Adiperkasa Citra Lestari.
pada Januari 2016, ACEH membangun pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah. Setahun berselang atau 2017, Esemka dijadwalkan memproduksi kendaraan, namun akhirnya dinyatakan belum siap, dan 2019 pabrik resmi dibuka.
Setelahnya, nama Esemka kembali lenyap bak ditelan bumi. Bisa dibilang, kegiatan bisnis Esemka terendus hanya pada awal pendirian pabrik.
Saat itu Esemka mulai aktif menerima banyak order yang kebanyakan berasal dari instansi pemerintahan seperti TNI Angkatan Udara, Kementerian Pertahanan, hingga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.