Puluhan mobil listrik Toyota bZ4X mulai dikirim ke sejumlah instansi kementerian untuk digunakan sebagai mobil dinas. Pengiriman tahap awal mobil ini ke pemerintah sudah dilakukan sejak Januari 2023.
"Justru bZ4X unit-unit awal, 40-50 unit awal, majority sebenarnya akan dikirimkan ke pemerintah dari berbagai kementerian. Tidak hanya satu, jadi berbagai kementerian," kata Anton Jimmy, Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) di IIMS 2023 Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Pemesanan mobil listrik berbasis baterai yang dijual lebih dari Rp1 miliar tersebut hadir dalam berbagai skema mulai dari pembelian langsung maupun sewa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebanyakan masih ke Kementerian yang meminta, hampir semua kementerian banyak yang order dengan berbagai skema. Baik pembelian langsung, sewa melalui Kinto, dan lainnya," ujar dia.
"Dan Januari kemarin kami sudah beberapa unit delivery. Memang butuh waktu ya karena ada administrasi dengan instansi. Februari ini juga kami akan lanjut," kata Anton.
Unit yang dikirim ke pemerintah tersebut terdiri dalam kondisi baru dan bekas pasca penggunaan selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Penggunaan bZ4X selama di Bali ini diketahui menggunakan kuota unit yang diperoleh Toyota Indonesia selama 2022 (November- Desember) sebanyai 50 unit. Dari jumlah itu 41 unit di antaranya sempat dipinjamkan ke pemerintah untuk KTT.
Lihat Juga : |
Sebelumnya atau pada Desember 2022, Toyota mengklaim mobil listriknya tersebut telah mendapat pemesanan 1.300 unit terhitung sejak diluncurkan awal November 2022.
Saat ini pihak Toyota telah meminta kepada prinsipal agar menambah jumlah kuota bZ4X sehingga pemesanan dari kalangan pemerintah atau retail terpenuhi.
"Kami saat ini sedang meminta tambahan suplai dari prinsipal untuk bulan Maret dan yang akan datang," kata Anton.
Anton menambahkan selain bZ4X, mobil elektrifikasi lain Toyota yaitu Kijang Innova Zenix Hybrid juga sudah mendapat pesanan dari kalangan pemerintah.
(ryh/fea)