Penyebab ban cepat botak sering kali tak disadari oleh banyak pemilik kendaraan. Padahal, jika mengetahui penyebabnya bisa memperpanjang usia pemakaian ban.
Menggunakan ban kendaraan yang sudah botak tentu sangat berisiko, terutama ketika berkendara di medan yang licin seperti setelah hujan dan bersalju.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bridgestone Tire, perusahaan suku cadang mobil dan truk multinasional asal Jepang, risiko tersebut muncul karena ban yang botak tidak lagi memiliki kedalaman tapak yang memadai untuk mengalirkan air dari bawah tapak.
Hal ini membuat ban yang botak rawan kehilangan traksi dan kendali sehingga mudah tergelincir. Selain itu, ban botak juga memiliki risiko lebih rentan terhadap tusukan.
Pengertian ban botak adalah ban yang tapaknya tinggal sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Tapak merupakan komponen ban yang bersentuhan secara langsung dengan permukaan jalan.
Komposisi pembuatan tapak ban biasanya beragam tergantung kebutuhan kendaraan. Ada kendaraan yang memiliki tapak yang lebih rapat, ada pula yang agak lebar.
Selain tapak ban, komponen ban lainnya adalah bagian dalam ban atau bagian ban yang terbuat dari karet lunak dan sabuk ban atau bagian yang terbuat dari kawat sehingga memberikan kekakuan pada ban.
Kemudian, ada pula dinding ban yang terletak di samping dan lapisan ban yang berupa serat kain atau benang yang ditenun dan dilapisi karet.
![]() |
Umumnya, ban cepat botak karena pemakaian. Semakin banyak jumlah jarak atau kilometer yang ditempuh oleh kendaraan, maka perlahan semakin berkurang pula kualitas ban hingga menjadi botak.
Namun, ada pula hal-hal lain yang menjadi penyebab ban mobil cepat botak. Berikut penyebabnya.
Salah satu hal yang bikin ban cepat botak adalah kurang angin. Ketika kurang angin, ban terasa kelebihan tekanan.
Jika ban benar-benar kekurangan angin dalam jumlah yang cukup besar, efeknya ban bisa rusak bahkan meledak. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan tekanan angin yang ideal pada sebuah ban.
Sama halnya dengan kurang angin, kendaraan yang kerap memuat kelebihan beban juga menimbulkan kelebihan tekanan pada ban.
Akibatnya, kondisi ini dapat merusak ban seperti membuatnya cepat botak, rusak, hingga meledak.
Penyebab ban cepat botak berikutnya adalah pemasangan ban tidak seimbang. Hal ini bisa membuat ban memiliki area yang berat sebelah atau ringan sebelah.
Biasanya, ketika ban dipasang dengan tidak seimbang, pengemudi akan merasakan getaran pada ban ketika melaju dengan kecepatan tinggi.
Perlu diingat, pemasangan ban harus dilakukan dengan seimbang agar ban dapat menggelinding dengan baik dan stabil serta traksi kuat.
Perawatan ban merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Ketika diabaikan, maka pengemudi jadi tidak sadar dengan kondisi ban, termasuk ketika ban ternyata dipasang tidak seimbang, kurang angin, dan lainnya.
Dampaknya, ban bisa cepat rusak dan botak. Maka dari itu, jadwalnya perawatan dan pemeriksaan ban secara berkala.
Cara mengemudi rupanya juga memengaruhi kualitas ban. Salah satunya karena sering rem mendadak.
Pengereman secara mendadak mengakibatkan permukaan ban terkikis. Ketika pengikisan tidak merata, maka bisa membuat ban jadi meletus dan tentunya cepat botak.
Salah memilih ban juga bisa membuat ban cepat botak. Sebab, masing-masing ban biasanya sudah dibatasi kemampuannya, misalnya dalam menerima kecepatan laju kendaraan, berat beban kendaraan, hingga medan yang akan dihadapi.
Ketika salah memilih ban yang ternyata tak sesuai dengan kebutuhan kendaraan, maka yang terjadi ban cepat rusak. Karenanya, penting untuk mengetahui spesifikasi ban sebelum memilih untuk menggunakannya.
Ternyata penyebab ban cepat botak juga bisa karena pengguna tidak merotasi ban. Hal ini penting dilakukan karena dalam mengemudi mungkin saja pengendara lebih banyak belok ke salah satu arah.
Kondisi ini membuat ban di sisi tersebut lebih sering bekerja ekstra. Maka dari itu, coba untuk mulai merotasi ban.
(uli/fef)