Seberapa Populer Mobil China di Rusia?

CNN Indonesia
Selasa, 28 Mar 2023 14:02 WIB
Invasi Rusia ke Ukraina selama berbulan-bulan berimbas positif pada penjualan mobil pabrikan asal China di negara Beruang Merah.
Ilustrasi. Mobil China mengisi kekosongan setelah merek-merek dari Barat dan Jepang keluar dari Rusia. (Foto: AP/Mark Schiefelbein)
Jakarta, CNN Indonesia --

Invasi Rusia ke Ukraina selama berbulan-bulan berimbas positif pada penjualan mobil pabrikan asal China di negara Beruang Merah.

Mobil China mengisi kekosongan setelah merek-merek dari Barat dan Jepang angkat kaki dari Rusia karena invasi. Namun, seberapa populer mobil merek China di Rusia?

Mengutip Reuters, Selasa (28/3), berdasarkan data Autostat dan PPK, mobil-mobil pabrikan China seperti Haval, Chery, dan Geely menguasai pangsa pasar Rusia hingga 37,15 persen pada periode Januari-Februari 2023. Angka itu meningkat tajam dibanding periode yang sama pada tahun lalu 9,48 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, popularitas mobil-mobil China itu tak serta merta langsung diterima publik Rusia. Pabrikan China perlu meningkatkan reputasi, meski ketika pangsa pasar mereka melonjak.

Sergey Aslanyan, pakar industri otomotif Rusia mengatakan mobil-mobil China memang berhasil mengisi kekosongan pasokan mobil di Rusia. Akan tetapi, reputasinya masih jadi kendala.

"Ya, mereka hampir tidak memiliki pesaing lagi di sini, tapi itu tidak berarti orang akan mengubah pendapat mereka dengan cepat," kata Sergey.

Beberapa pembeli mobil China di Rusia baik individu dan dealer masih menganggap kualitas mobil-mobil tersebut lebih rendah dari merek mobil barat.

Stepan (28), punya pengalaman dengan mobil China saat menggunakan layanan carsharing, tapi mengeluhkan kualitas berkendaranya.

"Saya berhasil membeli Skoda pada 2022. Jika Anda menginginkan pendapat jujur saya, perbedaannya (dengan mobil China) sangat besar," kata Stepan.

Sedangkan, Alexander (74), pemilik Geely membayangkan saat pertama kali membeli mobil tersebut agar dapat menikmati teknologi Swedia.

"Saya yakin pada waktunya keandalan (mobil China) akan meningkat," ujarnya. "Misalnya, saya tahu bahwa (Geely) Tugella memiliki mesin Volvo," ujar Alexander.

Sementara, penjualan mobil-mobil merek Eropa, Jepang, dan Korea yang keluar dari Rusia merosot dari 70 persen pada tahun lalu menjadi hanya 22,6 persen.

Hal tersebut tak lepas dari anjloknya penjualan mobil baru di Rusia, merosot 59 persen pada 2022 imbas standar hidup yang lebih rendah dan keinginan membeli mobil pabrikan barat. Akibatnya, banyak orang mengurangi pengeluaran mereka dan membeli lebih banyak mobil bekas.

Penetrasi mobil-mobil China di Rusia juga semakin dalam setelah Haval memproduksi mobil secara lokal di Rusia. Sementara, merek lokal Rusia, Moskvich dihidupkan kembali menggunakan suku cadang mesin, desain, dan teknik dari JAC China.

Sementara itu, eks Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan pada Jumat (24/3) setelah kunjungan ke China pada Desember, kerja sama dengan pabrikan China baik dan persepsi konsumen terkait merek China sudah ketinggalan zaman.

"Kami biasa menertawakan beberapa desain mereka, tetapi saya pergi dengan mobil lokal dan melihat yang lain," katanya. "Saya akan mengatakan terus terang: mobil yang saya kendarai pasti tidak lebih buruk dari Mercedes-Benz."

[Gambas:Video CNN]



(dmr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER