Polrestabes Surabaya, Jawa Timur bakal menggunakan metode hipnoterapi untuk "mengobati" para pelanggar lalu lintas seperti pengguna sepeda motor knalpot 'brong'. Cara ini diharapkan membuat pelanggar aturan tak lagi mengulangi perbuatannya.
Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Satriyono mengatakan para pelanggar nantinya diberi sugesti agar mereka benci perilaku melanggar aturan lalu lintas.
"Hipnoterapi biasanya kami berikan kepada korban atau yang mengalami trauma, agar trauma ini hilang. Konsepnya kami coba balik, jadi pelanggar-pelanggar ini kami berikan sugesti di alam bawah sadarnya, diibaratkan mereka menjadi korban yang mendengarkan knalpot brong," kata Satriyono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memberi contoh penanganan hipnoterapi kepada pengguna knalpot bising atau brong. Para pelanggar ini bakal diberikan sugesti agar mereka tak tahan mendengar suara knalpot brong.
Lihat Juga :![]() Tips Otomotif Penggunaan Oli yang Tepat untuk Motor Ojol |
Para pelanggar akan dibawa ke situasi sedang melakukan kegiatan yang membutuhkan ketenangan. Lalu mereka diganggu suara bising.
"Misalkan lagi pingin belajar, ingin membawa anak kecil, sakit gigi, atau mau ujian, atau lagi pingin tenang terus pelanggar mendengarkan knalpot brong. Itu bagaimana perasaan pelanggar, jadi kami kembalikan atau kami balik situasinya ke alur mereka ikut merasakan bahwa orang itu enggak nyaman, orang itu terganggu dengan suara knalpot brong," ucapnya.
Hipnoterapi ini akan diawali ke pelanggar knalpot brong, baru kemudian tak memakai helm, kebut-kebutan hingga balap liar.
"Knalpot brong ini juga cikal bakal mereka untuk kebut-kebutan juga, balap liar dan lainnya," ujar dia.
Ia menambahkan kepolisian bakal mendatangkan seorang ahli hipnoterapi dari Jakarta yang berlisensi resmi terkait kegiatan ini.
"Harapan kami dengan memberikan hipnoterapi, sugesti positif kepada pelanggar itu, agar tidak mengulangi lagi, tidak melanggar lagi dan bisa mengajak teman-teman lain ini agar bisa berubah, bisa mengurangi dan tidak melanggar," ucap dia.
Lihat Juga : |
Efektif atau tidaknya hipnoterapi dijelaskan dia akan kembali kepada pribadi pelanggar masing-masing. Faktor lingkungan sekitar, kata dia, juga berpengaruh pada sejauh mana efektivitas sugesti itu akan bertahan.
Tapi yang terpenting di sini adalah kegiatan tersebut sebagai upaya Satlantas Polrestabes Surabaya untuk menekan angka pelanggaran lalu lintas di Surabaya, termasuk mereduksi angka kecelakaan di jalan.
"Kalau pelanggaran ini dibiarkan menumpuk maka jadi kebiasaan dan kebiasaan itu bisa menjadi kecelakaan. Ini harapan kami untuk mereduksi angka kecelakaan," kata Satriyono.