Seorang pengendara motor hampir terlindas truk yang gagal menanjak kemudian mundur ke belakang. Peristiwa tersebut sempat viral pada media sosial setelah diunggah oleh pengguna Instagram, Roda Papat.
Video itu memperlihatkan mulanya truk hendak melalui jalan menanjak dengan posisi menikung. Pada sisi kanan jalan terlihat ada sebuah truk lain terguling sehingga memakan sebagian badan jalan.
Kemudian laju truk berhenti karena diduga tak kuat menanjak dan perlahan mundur ke belakang. Tepat di belakangnya ada pengguna motor yang mengekor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :Edukasi dan Fitur Cara Ukur Jaga Jarak Kendaraan Hindari Rem Mendadak |
Motor tersebut langsung terdorong dan terlindas, begitu juga dengan mobil Honda Brio yang sedang menunggu antrean menanjak ikut menjadi korban sehingga mengalami ringsek bagian depan. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu.
Berkaca dari kejadian tersebut, Jusri Pulubuhu selaku praktisi keselamatan berkendara mengingatkan pengguna kendaraan untuk selalu bersikap antisipatif, terlebih saat berhadapan dengan kendaraan yang lebih besar.
Sikap antisipatif pertama, menurut dia dengan tidak berada di belakang truk saat berkendara, apalagi saat di jalan menanjak.
"Upayakan jika mau masuk jalan menanjak, kita segera salip. Dahului kendaraan besar tersebut dengan aman mau itu truk atau bus, sebelum kita masuk ke jalan tanjakan. Karena musibah tidak ada yang pernah tahu, apalagi truk di Indonesia itu banyak kelebihan muatan sehingga rentan gagal nanjak," kata Jusri saat dihubungi, Kamis (4/5).
"Ingat jangan kebiasaan mengekor truk atau bus, terutama jika jalan sudah menanjak. Jangan lihat truk malah santai saja di belakangnya," imbuhnya.
Jika tidak sempat mendahului, segera atur jarak aman dengan kendaraan besar yang ada di depan. Ia bilang jarak aman terhadap truk yang ada di depan sekitar 35 meter.
"Karena itu menjadi waktu reaksi kita sebagai manusia atau pengemudi dari mata melihat sampai membuat keputusan 1,5 detik sampai 2 detik. Lalu mekanikalnya sampai 1 detik," kata dia.
Ia mengatakan jika terjadi kondisi darurat seperti truk meluncur ke belakang akibat gagal menanjak, segera prediksi arah truk, yang diikuti dengan respons kita sebagai pengemudi untuk mengarahkan kendaraan.
"Di sini tidak ada pilihan mau ke kanan atau ke kiri. Di sini pilih yang paling aman di mana kita mau menghindar. Jadi tidak ada dalam aturan tak keburu langsung tinggalin kendaraan, asal kita jaga jarak dan bisa memprediksi bahaya, itu bisa kita tangani. Dan jangan panik," ucap Jusri.
(ryh/dmr)