Anies Ingin Jalan Tol Penuh Kendaraan Umum Listrik Bukan Mobil Pribadi

Bakal calon presiden Anies Baswedan mengatakan ingin mendorong jalan tol dipenuhi kendaraan umum listrik bukan mobil listrik pribadi. Pernyataan ini salah satu kritik bagi pemerintah yang dia lontarkan dalam pidato politiknya pada Minggu (7/5).

Anies awalnya menyinggung soal kebijakan subsidi kendaraan listrik yang diberikan pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini bukan solusi menghadapi masalah lingkungan hidup, termasuk polusi udara.

Subsidi itu, kata dia, diberikan buat masyarakat yang tak membutuhkan.

Menurut pengalamannya menjabat Gubernur DKI Jakarta kendaraan listrik pribadi tak menggantikan kendaraan warga yang sudah ada di garasi. Dia menyebut hal itu justru bakal menambah mobil di jalan sehingga tambah macet.

Dia juga bilang emisi karbon mobil listrik per kapita per kilometer lebih tinggi dari bus bahan bakar minyak. Kemudian dia mendorong demokratisasi sumber daya dan diarahkan ke sektor yang bermanfaat banyak, bukan buat mendapat perhatian.

"Karena itulah kita ingin dorong ke depan Insya Allah jalan-jalan tol yang sekarang sudah dibangun secara amat baik oleh pemerintahan hari ini, ke depannya nantinya dipenuhi oleh kendaraan kendaraan umum berbasis dengan listrik ke depan. Kendaraan kendaraan logistik berbasis listrik, bukan pribadi, tapi kendaraan umum.

Dan kita tahu begitu bicara kendaraan logistik, kendaraan umum, pengangkut massal, maka dia bukan hanya memindahkan badan, bukan hanya memindahkan barang, dia sebetulnya alat untuk membangun perasaan kesetaraan, alat untuk membangun perasaan persatuan," kata Anies.

Subsidi pembelian kendaraan listrik telah diumumkan pemerintah pada 20 Maret lalu. Awalnya untuk sepeda motor listrik dan sudah melebar ke mobil listrik mulai 1 April.

Pemerintah memberikan jatah subsidi mobil listrik untuk 35.900 unit, motor listrik hingga 200 ribu unit, sedangkan bus listrik cuma 138 unit.