Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan subsidi mobil listrik dari pemerintah sudah tepat untuk membentuk ekosistem mobil ramah lingkungan.
Menurut Nangoi, kendaraan listrik untuk bisa eksis di Indonesia masih butuh waktu cukup lama karena harus melewati sejumlah proses, mulai dari ekosistem seperti ketersediaan stasiun pengecasan, pengetahuan masyarakat dan lainnya.
"Kalau elektrik ini kan barang baru. Teknologi Hidrogen jika disubsidi juga belum tentu laku di Indonesia, memang beda situasinya dengan konvensional. Meski begitu, langkah itu sudah betul dengan pemerintah kasih subsidi, dan infrastruktur juga perlu ditingkatkan serta edukasi juga penting ke masyarakat melalui auto show ini," kata Yohannes Nangoi di Jakarta mengutip Antara, Kamis (25/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nangoi menjelaskan, subsidi untuk kendaraan listrik agak pelik, berbeda dengan program potongan pajak barang mewah atau PPnBM untuk kendaraan-kendaraan yang memang sudah eksis di Indonesia kala pandemi covid-19 melanda.
Nangoi menilai PPnBM untuk mobil-mobil konvensional yang memang sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat, sehingga tidak butuh waktu untuk bisa diserap masyarakat.
"Insentif ini kan untuk pengurangan pajak ya, dengan harapan pajak berkurang penjualan akan naik. Kalau barang yang dikasih itu barang yang eksis di Indonesia, itu pasti jalan," ucap dia.
Lihat Juga : |
"Sebagai contoh di tahun 2022 pada saat pandemi, kita berdiskusi dengan pemerintah. Lalu di Januari 2021, akhirnya kita telurkan yang namanya subsidi PPnBM dan yang mendapat itu adalah kendaraan-kendaraan yang sudah dijual di Indonesia dan penjualannya langsung loncat kan," tambah dia.
Untuk itu, Gaikindo meminta anggotanya untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kendaraan listrik.
"Kita minta anggota-anggota kita itu aktif dalam promosi kendaraan listrik, seperti tahun lalu ada tempat spesial untuk tes kendaraan listrik, sambil kita edukasi ke masyarakat. Jadi kita berikan prioritas untuk produsen yang punya kendaraan listrik," tutur dia.