Sepeda motor jenis skutik punya kelebihan tanpa repot mengoper gigi. Pengendara cukup mengoperasikan gas dan rem, dan teknologi itu membuat nyaman selama perjalanan.
Di balik kelebihan skutik ternyata kekurangan ketika menghadapi jalanan menurun panjang. Pengendara tidak bisa engine brake untuk mengurangi kerja sistem rem. Sebab rem yang sering digunakan cenderung panas dan potensi terjadi rem blong. Berikut caranya.
1. Hindari menekan rem terlalu lama saat berada di jalan menurun. Lakukan pengereman secukupnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Bila dalam perjalanan muncul keanehan seperti bau terbakar, atau keluar asap, upayakan langsung berhenti.
3. Skutik tidak mempunyai engine brake, tetapi pengereman yang benar bisa menghambat motor meluncur tidak terkendali.
4. Skutik dapat berhenti atau berkurang kecepatan dengan menggunakan dorongan tenaga. Caranya putar tuas gas perlahan untuk menyeimbangkan putaran mesin.
5. Memainkan gas secara perlahan bisa membuat efek engine brake manual.Dalam kondisi itu hambatan akan muncul dengan sendirinya dari hentakan mesin.
6. Lakukan interval untuk jeda waktu pengereman sepanjang 3-6 detik untuk mengurangi tekanan suhu panas permukaan rem. Teknik ini dipercaya bisa menghambat pergerakan skutik di turunan.
7. Lakukan pengereman tapi terjeda, lakukan teknik rem: lepas, rem secara berulang untuk menghambat laju skutik. Dalam kondisi itu skutik bisa bermanuver menghindari situasi di depan dan tidak terlalu sulit karena kecepatan masih terkendali.
Lihat Juga :![]() Tips Otomotif Cara Blokir STNK Kendaraan yang Sudah Dijual |
Memainkan tuas gas sepeda motor matic seperti membuka dan menutup pedal gas saat posisi sedang berhenti merupakan salah satu kebiasaan yang dapat merusak komponen v-belt. V-belt yang terbuat dari karet adalah komponen penting dalam mekanisme transmisi matic atau CVT. Gunanya buat menyalurkan tenaga ke roda yang mirip rantai pada motor konvensional.
Memperhatikan langsung kesehatan v-belt sebenarnya cukup ribet, pasalnya komponen ini tidak terlihat langsung karena berada di dalam boks CVT. Mengenal kebiasaan yang dapat merusaknya bisa bikin perawatan makin mudah.
Penggunaan skutik yang benar dapat memperpanjang usia V-Belt. Salah satu yang dianjurkan yakni tidak memainkan tuas atau 'geber-geber' singkat ketika mesin motor sedang menyala idle.
Kebiasaan seperti itu bisa saja kejadian saat memanaskan motor, iseng ketika berhenti di lampu merah, atau lagi mampir sebentar di suatu tempat.
"Ingat, sepeda motor yang anda gunakan bertransmisi matic, sehingga ketika anda memainkan tuas gas maka v-belt akan mengencang dan menggerakkan roda belakang," kata Technical Service Division AHM Endro Sutarno.
Endro juga mengatakan v-belt sebaiknya rutin dicek sehingga dapat diketahui kondisinya. Jangan sampai pengecekan lupa dilakukan sehingga komponen itu mendadak rusak saat sedang digunakan.
Kerusakan v-belt pada umumnya yaitu longgar, getas, retak, atau bisa saja putus.
"Untuk skutik v-belt harus dicek berkala pada penggunaan 8.000 Km. Secara teori, umur pakai komponen ini dapat menyentuh 24.000 Km dan setelah itu harus dilakukan penggantian," kata dia.
Kendati demikian, penggantian v-belt tergantung juga pada gaya berkendara setiap pengendara. Kondisi ruang CVT yang kotor juga dapat memperpendek usia dari v-belt.