Difarina Indra Kecelakaan, Kenali Penyebab Pecah Ban di Jalan Tol

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jun 2023 07:47 WIB
Dampak dari ban yang meletus tiba-tiba saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi dapat mengakibatkan kecelakaan fatal dan membahayakan penghuni kabin.
Ilustrasi. Ban pecah saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi dapat mengakibatkan kecelakaan fatal. (Foto: iStockphoto/batuhan toker)
Jakarta, CNN Indonesia --

Artis Dangdut asal Tuban, Difarina Indra mengalami kecelakaan di Astra Tol Jombang-Jakarta (Jomo). Difarina selamat dari kecelakaan, meski mobil Toyota Innova Zenix yang ditumpangi ringsek akibat kecelakaan tersebut.

Kecelakaan terjadi pada Rabu (7/6) sekitar pukul 15.10 WIB. Sebelumnya, mobil Toyota Innova Zenix dengan nomor polisi S 101 FA yang ditumpangi Difarina melaju dari timur ke barat atau dari arah Gresik menuju ke Madiun.

Mobil itu dikemudikan Aldis Himawan, warga Desa Dasun, Lasem Rembang, Jateng. Namun, sampai di KM 703.400 B sekitar pukul 15.10 WIB, ban belakang sebelah kanan mobil Innova tersebut pecah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampak dari ban yang meletus tiba-tiba saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi dapat mengakibatkan kecelakaan fatal dan membahayakan penghuni kabin.

Pemilik kendaraan sebetulnya dapat mengantisipasi hal itu dengan beberapa cara. Ban mobil meletus tiba-tiba di jalan tol ada penyebabnya yang tanpa disadari pengemudi.

Berikut ragam penyebab ban mobil pecah ketika di tol:

Ban aus atau botak

Permasalahan ban paling umum adalah ban aus atau botak. Kondisi ini paling sering terjadi pada bus dan truk, karena memiliki jarak tempuh dan pemakaian tinggi. Hal ini juga dapat dipengaruhi perilaku pengemudi, kondisi tekanan angin, dan faktor lainnya.

Mengutip Hankook, ban aus dapat mengurangi daya cengkeram secara drastis sehingga membahayakan, terutama saat melintas di jalanan linci atau bahkan hanya sekadar melakukan pengereman.

Oleh karena itu, pengemudi perlu memperhatikan ketebalan tapak ban. Apabila sudah di bawah batas minimal penggunaan, sebaiknya segera mengganti ban baru untuk mengantisipasi kasus ban pecah di jalan tol.

Kurang udara

Penyebab lainnya adalah ban kempis atau kekurangan tekanan udara. Secara alami tekanan udara di dalam ban akan berkurang melalui pori-pori ban serta pentil seiring waktu.

Oleh karena itu, Anda perlu mengecek dan mengisi udara secara rutin supaya ban tidak kempis. Faktor lain yang menyebabkan ban kempis di antaranya tertusuk benda tajam seperti paku, batu, potongan besi, dan lain-lain.

Pengemudi perlu mengecek kondisi ban secara rutin dan segera mengisi udara jika kedapatan ban kempis. Para pengemudi juga perlu berhati-hati dalam mengemudi khususnya jika kondisi jalan kurang bagus untuk mengurangi risiko terjadinya ban meletus akibat kekurangan angin.

Ban benjol

Permukaan ban yang sebelumnya rata sempurna dapat timbul benjolan berisi udara yang jika dibiarkan akan membahayakan pengemudi, serta mengganggu penampilan kendaraan.

Kerusakan ini terjadi karena beberapa faktor, di antaranya jam penggunaan kendaraan terlalu tinggi sehingga menyebabkan temperatur ban tinggi dan tekanan udaranya berkurang.

Dalam kondisi itu, misalnya ban menghantam jalan rusak, dapat membuat lapisan benang dalam ban putus kemudian timbul benjolan. Jika dibiarkan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada ban pecah.

Pengemudi diimbau dapat selalu memperhatikan tekanan udara ban dan waktu istirahat dalam perjalan untuk mencegah ban benjol. Waktu istirahat ini sekaligus menghindari kelelahan bagi pengemudi dan mendinginkan ban.

Lihat Juga :

Kelebihan muatan

Ban pecah seringkali kesalahan yang kerap diistilahkan ODOL (Over Dimension Over Load) di Indonesia, khususnya untuk truk dan bus. Semakin berat beban yang diangkut pada kendaraan, semakin besar pula tekanan yang diberikan pada ban,

Penyebab lainnya, ban digunakan dalam kondisi tekanan udara kurang secara terus menerus, sudah ada benjolan, atau sudah ada 'luka' sebelumnya. Jika terus dibiarkan, ban bisa pecah tiba-tiba.

Oleh sebab itu, pengemudi dianjurkan untuk mengecek kondisi ban secara rutin, minimal sebelum melakukan perjalanan. Periksa juga tekanan angin ban, kondisi telapak ban apakah masih di atas batas minimal tebal telapak ban, periksa luka atau benjolan pada ban, dan batu-batu yang menempel pada telapak ban atau di antara ban ganda.

Selain itu, gunakan ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk mencegah kerusakan atau masalah lainnya.

(dmr/dmr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER