EDUKASI DAN FITUR

Beda Fungsi Ban Diisi Nitrogen atau Angin Biasa

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mei 2023 10:15 WIB
Nitrogen unggul karena membuat ban lebih lama kempis, tetapi sulit didapat di banyak tempat.
Ban bisa diisi nitrogen atau udara biasa, masing-masing punya keunggulan dan kelemahan. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pada umumnya ada dua jenis pengisi ban, yaitu udara (angin) biasa atau nitrogen. Keduanya memiliki karakter dan keunggulannya masing-masing.

Dalam bentuknya yang murni, penggunaan nitrogen terutama karena tidak mudah memicu kelembapan atau pembakaran.

Nitrogen merupakan gas inert atau tidak mudah terbakar, yang pada dasarnya tidak lebih dari udara kering dengan kadar oksigen dihilangkan. Udara mengandung sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen gas lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu keuntungan pemakaian nitrogen pada ban adalah potensi kempis atau berkurangnya tekanan cenderung lebih lambat. Hal ini disebabkan gas di dalam ban keluar lebih lambat daripada udara.

Secara garis besar Anda akan mendapatkan jarak tempuh yang lebih baik dan mendapatkan masa pakai ban yang cukup lama memakai nitrogen. Namun ini juga masih tergantung pemakaian mobil.

Salah satu kelemahannya nitrogen adalah tidak tersedia di banyak tempat atau bengkel.

Kebalikan nitrogen, kelebihan angin biasa adalah mudah didapat di mana pun. Contohnya, ketika Anda mengalami kondisi darurat seperti ban kempis atau bocor maka yang paling mudah didapat tentu adalah angin biasa.

Tekanan udara

Tekanan udara ban harus selalu dalam kondisi ideal supaya tetap aman dan awet, apalagi jika Anda akan berpergian jauh menggunakan kendaraan.

Jika tekanan udara pada ban mobil kurang maka akan mengakibatkan penggunaan BBM yang meningkat karena beban mesin juga otomatis akan bertambah. Hal ini disebabkan bertambahnya friksi yang terjadi pada tapak ban mobil.

Dalam menjaga tekanan udara semua ban, perbedaan nitrogen dan angin biasa nyaris tak ada. Pada ban yang terisi nitrogen namun tekanannya tak sesuai rekomendasi pabrikan maka akan percuma.

Lihat Juga :

Untuk mengisi udara ban, baik nitrogen maupun biasa jangan dengan volume atau tekanan yang melebihi batas maksimal. Hal ini tentu juga bisa membahayakan ketika kendaraan berjalan, bahkan bisa diperburuk bila kondisi ban sudah aus, rusak, retak atau menipis.

Pemeriksaan tekanan udara harus dilakukan secara rutin, selain demi keselamatan juga demi memperpanjang usia ban.

Jika ban memang sudah waktunya diganti, maka jangan menunda penggantian demi keselamatan diri sendiri, penumpang dan pengguna jalan lainnya, mengutip Auto2000.

9 ciri ban perlu digantiINFOGRAFIS: 9 Ciri Ban Perlu Diganti. (CNN Indonesia/ Agder Maulana)
(dmr/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER