Pakar ITB Tanggapi Nikuba Dijual Rp15 M, Disarankan Bikin Paten Dulu

CNN Indonesia
Kamis, 13 Jul 2023 06:30 WIB
Pakar otomotif dari ITB menyarankan penemu Nikuba mematenkan lebih dulu penemuannya.
Pakar otomotif dari ITB menyarankan penemu Nikuba mematenkan lebih dulu penemuannya.(Ony Syahroni/detikJabar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu menanggapi penemu Nikuba, Aryanto Misel, yang ingin menjual penemuannya itu seharga Rp15 miliar.

"Mengenai harga penjualan Nikuba sebesar Rp15 miliar, tentu itu adalah pertimbangan bisnis yang juga harus divalidasi sumbernya," kata Yannes ketika dihubungi, Selasa (11/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Yannes, ada sesuatu pada Aryanto karena dianggap lebih bersuara ke media. Seharusnya, kata dia, Aryanto sebaiknya lebih dulu memastikan kinerja Nikuba bisa menunjang kebutuhan berkendara sehingga fokus pada hasil.

Dia juga menyarankan Nikuba seharusnya dipatenkan sebelum seperti sekarang memancing respons masyarakat.

"Logika sederhananya, jika invensi ini sahih, mengapa penemu alat pengubah air menjadi bahan bakar kendaraan yang bernama Nikuba itu tidak mematenkan dulu karyanya agar kekayaan intelektualnya terlindungi? Mengapa malah yang bersangkutan koar-koar ke media? Hal ini yang membuat saya jadi merasa ada sesuatu yang ganjil," ujar Yannes.

Harga Nikuba tak begitu penting kata Yannes, hal terpenting disebut menjamin keberhasilan atau kelayakan teknologi pengganti atau penghemat bahan bakar.

"Sebab, dalam industri otomotif, pengembangan dan implementasi teknologi baru memerlukan uji coba, penelitian yang mendalam, serta pengujian dan evaluasi yang ketat sebelum dapat diterima secara luas oleh pasar," kata dia.

"Jadi, sebelum mengambil keputusan apakah Nikuba masuk akal atau tidak, disarankan untuk melibatkan pihak pakar energi atau lab yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang tersebut," ujar dia lagi.

Nikuba sempat tenar pada Mei 2022 lantaran digunakan di puluhan motor babinsa. Alat ini heboh lagi bulan ini karena Aryanto dikatakan pergi ke Italia untuk mempresentasikan Nikuba ke sejumlah produsen otomotif.

Setelah kembali dari Italia, Aryanto sempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah yang dinilai sudah mengucilkan Nikuba. Dia memilih mengembangkan sendiri tanpa bantuan pemerintah dan mengatakan mau menjual Nikuba seharga Rp15 miliar.

"Saya tidak butuh mereka (pemerintah/BRIN), saya sudah dibantai habis, tidak mau," kata Aryanto dalam sebuah video yang viral di media sosial.

[Gambas:Video CNN]

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER