Wuling merayakan 6 tahun cengkeramannya di Indonesia tahun ini. Masuknya merek mobil asal China itu merupakan sinyal pasar otomotif Indonesia berkembang menyaingi negara-negara di ASEAN.
Jejak Wuling di Indonesia diikuti merek mobil China lain, mulai DFSK, Morris Garage (MG/blasteran China-Eropa), dan Chery. Wuling dan Sokonindo Automobile sebagai pemegang merek DFSK keduanya "ngegas" pada 2017.
Kedua merek asal negeri tirai bambu China ini memulai kompetisi dengan strategi berbeda, Wuling mengawalinya dengan low MPV Confero, sementara DFSK gencar lewat produk berjenis SUV, Glory.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Wuling tercatat lebih dominan sejak awal kemunculannya di Indonesia dari merek mobil China lain. Penjualan retail tembus 3.268 unit, meski aktivitas bisnis belum satu tahun berjalan.
Sementara DFSK mengutip data Gaikindo hanya mampu mengemas penjualan retail 51 unit.
Masuk ke tahun berikutnya atau 2017, Wuling kembali lebih dominan dengan mengungguli rival satu negaranya DFSK. Pada tahun itu Wuling berhasil mengantongi penjualan sebanyak 15.162 unit, sementara DFSK cuma 839 unit.
Hasil ini juga membuat Wuling masuk ke dalam urutan sembilan di antara daftar 10 merek mobil terlaris Indonesia pada medio itu. Untuk DFSK, perusahaan ini harus puas menempati posisi ke19.
Satu tahun berselang kedua perusahaan tampak lebih agresif. Pada 2019 Wuling berhasil membukukan penjualan langsung ke konsumen 21.112 unit, lalu DFSK berhasil mengerek angka penjualan ke level 3 ribu unit, yang membuatnya merangkak ke posisi 13 sebagai merek mobil terlaris dalam negeri.
Baru pada 2020, merek China tersebut mengalami penyusutan penjualan yang diakibatkan oleh pandemi.
Penjualan Wuling pada periode itu rontok ke angka 9.523 unit, sedangkan DFSK 2.424 unit. Namun pada tahun itu, kedua perusahaan ini ditemani merek baru MG. Pada tahun yang sama, MG mengoleksi angka penjualan 313 unit.
Meski sudah mendapat pesaing baru, yaitu MG, penjualan Wuling tak terpantau surut pada tahun berikutnya.
Pada 2021 Wuling justru berhasil mengoleksi angka penjualan 23.920 unit, DFSK 2.933 unit, dan MG 1.101 unit.
Kemudian 2022 penjualan Wuling juga kembali meningkat menjadi 24.270 unit. Namun itu tidak berlaku buat DFSK dan MG. Penjualan kedua merek itu surut, DFSK hanya mengantongi 2.404 unit, sementara MG 959 unit.
Pada tahun ini Gaikindo memastikan akan banyak merek China baru yang mendeklarasikan diri untuk berkompetisi pada pasar otomotif dalam negeri.
Sepanjang Januari - Juni 2023, Chery yang sudah ikutan jualan berhasil mengemas 1.782 unit. Sementara Wuling membukukan angka penjualan pada periode yang sama 11.727 unit, DFSK 822 unit, dan MG 510 unit.
Sementara itu pihak Gaikindo mengumumkan ada lima merek mobil baru yang akan ikut pameran otomotif GIIAS 2023 10-20 Agustus, yakni Great Wall Motor yang membawahi merek Tank, Haval, dan Ora, serta ada juga Neta dan Maxus.
Berikut daftar penjualan ritel mobil China dalam 7 tahun terakhir:
2023 Januari-Juni
Wuling 11.727 unit (posisi 10 merek terlaris di Indonesia)
Chery 1.782 unit (posisi 12)
DFSK 822 unit (posisi 20)
MG 510 unit (posisi 21)
2022
Wuling 24.270 unit (posisi 10)
DFSK 2.404 unit (posisi 16)
MG 959 unit (posisi 20)
2021
Wuling 23.920 unit (posisi 8)
DFSK 2.933 unit (posisi 12)
MG 1.101 unit (posisi 19)
2020
Wuling 9.523 unit (posisi 9)
DFSK 2.424 unit (posisi 12)
MG 313 unit (posisi 24)
2019
Wuling 21.112 unit (posisi 9)
DFSK 3.260 unit (posisi 13)
2018
Wuling 15.162 unit (posisi 9)
DFSK 839 unit (posisi 19)
2017
Wuling 3.268 unit (posisi 13)
Sokon (DFSK) 51 unit (posisi 27)