Hyundai Klaim Raih 3.727 SPK di GIIAS, Stargazer Mendominasi
Hyundai Motors Indonesia (HMID) mencatat 3.727 surat pemesanan kendaraan (SPK) selama 10 hari berlangsungnya pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Stargazer dan Stargazer X mendominasi permintaan sebanyak 1.600 unit.
Model berikutnya yang dari mobil listrik, yakni Ioniq 5 dengan 776 unit dan disusul Creta 768 unit. Sisanya adalah penjualan model lain seperti Santa Fe, Palisade, hingga Staria.
"Terima kasih atas antusiasme pengunjung GIIAS 2023 untuk Hyundai. Ini menunjukkan kepercayaan dan minat tinggi masyarakat terhadap produk Hyundai di Indonesia," kata Woo June Cha, President Director HMID melalui keterangan resmi dikutip Rabu (23/8).
Lihat Juga : |
Menurut Cha capaian ini juga menjadi motivasi perusahaan dalam memperkuat posisi Hyundai sebagai game-changer di industri otomotif Indonesia dengan menghadirkan lebih banyak kendaraan bersaing dengan merek otomotif China dan Jepang.
Sementara itu, Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer HMID turut mengapresiasi respons positif masyarakat terhadap sejumlah produk unggulan yang ditawarkan Hyundai.
Lihat Juga : |
"Kami akan terus menjawab kebutuhan konsumen dan tren di industri dengan konsisten memberi produk, layanan, dan inovasi terbaik yang memaksimalkan kepuasan pelanggan," ucap Soerjopranoto.
Selama GIIAS mulai 10-20 Agustus 2023, Hyundai meluncurkan Stargazer X dan mobil listrik Ioniq 6 yang dijual lebih dari Rp1 miliar.
TKDN mobil listrik Hyundai
Pihak Hyundai mengatakan Tingkat Komponen Dalam negeri (TKDN) mobil listrik Hyundai yang diproduksi Indonesia bakal ditingkatkan menjadi 60 persen tahun depan. Ioniq 5 baru mencapai TKDN sekitar 40 persen, dan sudah sesuai aturan pemerintah.
Aturan tentang TKDN mobil listrik di Indonesia sudah ditetapkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2022 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Nilai TKDN Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Berdasarkan aturan itu, agar produsen bisa mendapatkan insentif dari pemerintah maka harus memenuhi berbagai syarat, salah satunya ditetapkan pada Pasal 7 tentang penghitungan nilai TKDN, sebagai berikut:
Penghitungan nilai TKDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilakukan berdasarkan komposisi:
a. Aspek Manufaktur untuk Komponen Utama diperhitungkan:
1. Untuk tahun 2020-2023 sebesar 50% (lima puluh persen); dan
2. Untuk tahun 2024 dan selanjutnya sebesar 58% (lima puluh delapan persen), dari keseluruhan nilai TKDN,
b. Aspek Manufaktur untuk Komponen Pendukung diperhitungkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari keseluruhan nilai TKDN;
c. Aspek Perakitan diperhitungkan:
1. Untuk tahun 2020-2023 sebesar 20% (dua puluh persen); dan
2. Untuk tahun 2024 dan selanjutnya sebesar 12% (dua belas persen), dari keseluruhan nilai TKDN; dan
d. Aspek Pengembangan diperhitungkan sebesar 20% (dua puluh persen) dari keseluruhan nilai TKDN.
Saat ini Hyundai sudah menikmati subsidi dari pemerintah yakni diskon PPN sebesar 10 persen sehingga Ioniq 5 bisa dilego ke konsumen hanya dengan beban PPN sebesar 1 persen.