Pikap Listrik Isuzu Berbasis D-Max Lahir 2025 di Thailand

CNN Indonesia
Senin, 28 Agu 2023 17:30 WIB
Isuzu berencana melahirkan pikap listrik di Thailand, namun debut penjualannya bakal dilakukan di Norwegia.
Isuzu mau meluncurkan pikap listrik berbasis D-Max pada 2025. (isuzumedia.co.uk)
Jakarta, CNN Indonesia --

Isuzu Motors berencana meluncurkan pikap listrik di Thailand paling cepat pada 2025. Merek Jepang ini ingin mempertahankan porsi market share di Asia Tenggara di tengah persaingan kendaraan listrik yang didorong pemain dari China.

Pikap listrik yang disiapkan berbasis D-Max. Model listrik yang namanya belum diketahui ini akan diproduksi di Thailand meski begitu peluncurannya akan dilakukan untuk pertama kalinya di Norwegia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Debut di Norwergia dijelaskan Nikkei Asia pada Sabtu (26/8) karena negara ini sudah menerapkan regulasi emisi yang semakin ketat. Thailand akan ikut meluncurkannya karena negara ini adalah salah satu pasar terbesar Isuzu.

Isuzu menguasai sekitar setengah pasar pikap di Thailand, kategori yang mewakili 40 persen penjualan semua mobil.

Isuzu pada 2021 mengungkap peta jalan mereka untuk merilis truk ringan, medium, heavy duty dan pikap yang netral karbon pada 2030.

Penjualan kendaraan listrik di Thailand mencapai 5.014 unit pada Juli atau 8 persen dari total kendaraan yang laku berdasarkan Marklines. Kendaraan listrik diprediksi bakal booming karena didorong berbagai hal, salah satunya subsidi pemerintah bagi produk lokal.

Penjualan kendaraan listrik di Thailand didominasi merek China, BYD, yang meraup 30 persen market share. BYD memiliki pabrik perakitan di provinsi Rayong.

Changan Automobile juga sudah menyatakan investasinya sebesar US$279 juta untuk mendirikan pabrik. SAIC Group dan Great Wall Motor juga berencana memproduksi lokal.

Para merek China itu sejauh ini tak punya model pikap listrik, walau demikian ada pertimbangan melahirkannya di Thailand.

Masalah ekosistem kendaraan listrik di Thailand sama seperti di Indonesia, yakni soal infrastruktur yang belum memadai. Meski begitu waktu pengembangannya bisa sejalan usaha para produsen menghasilkan berbagai produk elektrifikasi lainnya seperti pikap hybrid dan plug in hybrid.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER