Distributor Mitsubishi Fuso, Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), menjelaskan tak memiliki niat menawarkan paket modifikasi mesin diesel truk lama Euro 2 menjadi sesuai standar emisi gas buang Euro 4 yang berlaku saat ini. Menurut Fuso kegiatan tersebut terlalu sulit untuk diimplementasikan.
"Effort-nya tentu sangat luar biasa karena teknologinya juga sangat berbeda," kata Aji Jaya, Vice President of Sales and Marketing KTB di Cikupa, Senin (28/8).
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu menurut Aji belum ada satu pun konsumen Fuso yang menginginkan layanan modifikasi mesin demi mengubah standar emisi Euro tersebut.
"Sampai sekarang di Mitsubishi, kami belum ada permintaan dari customer, terkait perubahan dari Euro 2 ke Euro 4. Dan pokoknya effort-nya sangat luar biasa karena secara teknologi jadi sangat sulit ya," kata Aji.
Standar emisi Euro merupakan upaya untuk mengurangi dampak lingkungan yang diadopsi dari negara-negara Eropa.
Di Indonesia, adaptasi tingkat standar emisi Euro yang diterapkan bervariasi, mulai dari mobil bensin memakai standar Euro 4 sejak 2018, dan mobil diesel termasuk kendaraan komersial sejak 2022.
Penerapan pada kendaraan diesel ini tertunda satu tahun akibat pandemi Covid-19.
Berbeda dari Fuso, Toyota menilai ubahan spesifikasi mesin dari sebelumnya menggunakan standarisasi emisi Euro 2 menjadi Euro 4 bukan hal sulit.
Namun, menurut Bob Azam, Wakil Presiden Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengonversi standar Euro pada mesin membutuhkan biaya tidak sedikit. Bob juga tak menjelaskan lebih jauh hal tersebut pernah dilakukan untuk kendaraan penumpang atau komersial.
"Jadi sebetulnya yang Euro 2, ini bisa dikonversi jadi Euro 4. Kami sudah beberapa (mengerjakan). Ya sekitar Rp30 juta, itu belum industri. Kalau industri kan bisa lebih efisien lagi," kata Bob.
(fea)