Polisi Ungkap Cara Deteksi Nomor Rangka dan Mesin yang Dipalsukan

CNN Indonesia
Kamis, 07 Sep 2023 15:00 WIB
Oknum memakai modus membeli STNK dan BPKB yang kendaraannya sudah hilang. Setelah itu pelaku akan mencuri kendaraan dengan tipe sama.
Cara mendeteksi nomor rangka dan mesin kendaraan bekas pakai yang dipalsukan. (CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi membagikan tips kepada masyarakat sebagai upaya terhindari dari praktik penjualan motor bekas dengan nomor rangka dan mesin yang telah dipalsukan.

Aksi kejahatan ini ditengarai ramai dilakukan sebuah sindikat yang praktiknya belum lama ini dibongkar aparat penegak hukum di Malang, Jawa Timur.

Oknum memakai modus membeli STNK dan BPKB yang kendaraannya sudah hilang. Setelah itu pelaku akan mencuri kendaraan tipe sama dan memodifikasi nomor rangka dan mesinnya menyesuaikan surat-surat yang dibeli sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AKPB Petrus Aldo Meisto Siahaan, Kasi Standar Subdit STNK Ditregident Korlantas Polri mengungkapkan praktik tersebut dapat dicegah asalkan calon pembeli mau melakukan pengecekan sebelum membeli motor bekas.

Ia bilang pengecekan tidak melulu soal kondisi motor, melainkan juga surat-surat meliputi STNK dan BPKB.

"Nah nomor rangka dan nomor mesin kendaraan bermotor harus sesuai dengan yang tercatat pada BPKB dan STNK," kata Aldo ketika CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Kamis (7/9).

Kemudian, pengecekan perlu dilakukan terhadap permukaan nomor rangka dan mesin untuk mencegah pemalsuan. Kata dia hal tersebut bisa diidentifikasi dengan mengamati dan memegang secara langsung.

"Misalnya nomor rangka atau nomor mesin kendaraan tampak ada tempelan dempul, posisi angkanya tidak rapi, tidak simetris, konturnya bergelombang, ukuran huruf dan angka (tinggi dan lebar tampak berbeda dari lainnya, kedalaman patrinya dan landasan yg digunakannya tampak berbeda," ucap dia.

Aldo melanjutkan jangan ragu bertanya kepada pihak penjual jika menemukan sejumlah kejanggalan tersebut.

"Maka hal ini harus segera ditanyakan langsung kepada penjual kendaraan bermotor," ucap Aldo.

Ia juga meminta masyarakat untuk menunda lebih dahulu pembelian kendaraan yang memiliki tanda-tanda tersebut, sekalipun banderol yang ditawarkan jauh lebih terjangkau dari harga pasaran.

"Pengerjaan nomor rangka dan nomor mesin yang dilaksanakan pabrik resmi dengan yang dikerjakan manual oleh sembarangan bengkel, hasilnya pasti berbeda. Jadi jika masyarakat menemukan nomor rangka atau mesin dengan dempul, atau ada bekas las, letak antara nomor dengan nomor tidak simetris (tidak sejajar), sebaiknya tunda membeli ranmor tersebut, sekalipun mungkin ditawarkan dengan harga yang miring," tutup Aldo.

[Gambas:Video CNN]



(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER