Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meyakini kendaraan listrik bakal menjadi masa depan di Indonesia lantaran memiliki nikel melimpah dan program hilirisasi.
Menurutnya, Indonesia punya cadangan nikel, sumber daya alam (SDA) untuk bahan baku pembuatan komponen utama baterai kendaraan listrik, yang melimpah.
Logam ini merupakan bahan baku utama pembuatan baterai. Nikel dipadukan bersama kobalt dan mangan untuk memproduksi baterai litium-ion, jenis baterai paling umum digunakan dalam motor maupun mobil listrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nikel masa depan kita. Nanti semua, sebagian mobil, minimal 50 persen mobil yang akan datang [berbasis energi] listrik, motor juga demikian," kata Prabowo dalam pidato di Sumatera Barat pada acara Partai Bulan Bintang (PBB) dilihat dari tayangan Youtube, Sabtu (9/9).
Menurut Prabowo, bertumbuhnya populasi kendaraan listrik di Indonesia juga didukung meningkatnya jumlah produsen, salah satunya PT Len Industri (Persero), anak perusahaan PT Eltran Indonesia.
Ia mengatakan perusahaan tersebut telah aktif memproduksi kendaraan listrik karya anak bangsa.
Lihat Juga : |
"Kami sudah berhasil PT Len membuat motor listrik buatan anak Indonesia. Kemarin sudah saya bagikan TNI, plus kepolisian," kata dia.
Prabowo juga mengatakan Indonesia adalah negara yang kaya lantaran memiliki SDA melimpah, mulai dari kelapa sawit, emas, sampai dengan nikel.
"Kekayaan kita sangat besar. Kita adalah produsen kelapa sawit nomor satu di dunia, produsen nikel nomor satu di dunia, bauksit mungkin nomor satu atau dua di dunia, emas tembaga kita semua punya komoditas," ungkap Prabowo.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Prabowo menambahkan hilirisasi industri terkait segala macam hasil Bumi itu harus berjalan. Dengan begitu, tidak ada lagi ekspor dalam bentuk mentah.
"Dan Pak Joko Widodo telah mencanangkan hilirisasi, kami tidak akan mengizinkan kekayaan kita dijual murah ke luar negeri dalam bentuk gelondongan, dalam bentuk mentah, kami tidak mau lagi. Kita harus mengolah semua kekayaan itu di bumi nusantara, Indonesia," kata dia.
(ryh/skt/arh)