Taksi terbang bakal diuji coba di Nusantara, Kalimantan Timur sebelum Indonesia berusia 79 tahun menurut pernyataan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN). Teknologi transportasi mutakhir ini sedang dipersiapkan untuk ibu kota baru Indonesia
"Untuk uji coba taksi terbang dilakukan sebelum HUT RI Ke-79 pada 17 Agustus 2024," ujar Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Mohammed Ali Berawi di Kompleks DPR RI, Jakarta, diberitakan Antara, Senin (18/90).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya OIKN sempat menjelaskan taksi terbang dan mobil otonom akan diuji coba di Nusantara pada tahun depan, namun belum menyebut lebih detail kapan jadwalnya.
Pernyataan baru ini berarti uji coba taksi terbang direncanakan mulai dikerjakan pada periode Januari hingga Agustus.
"Kita ini melakukan proof of concept yakni teknologi harus dibuktikan bahwa keandalan teknologi tersebut bagus," ujar Ali.
Ali juga memaparkan IKN akan menerapkan Intelligent Transport System (ITS) untuk taksi terbang. Konsepnya, jelas dia, mobil listrik atau kendaraan otonom membawa penumpang ke helipad taksi terbang.
Cara kerjanya disebut menggunakan aplikasi walau tak disebutkan namanya.
"IKN menerapkan ITS mulai dari kendaraan otonom, bus listrik dan seterusnya," kata Ali.
Ali berharap sumber daya manusia Indonesia bisa menguasai teknologi itu dan perusahaan lokal yang diajak kerja sama dengan pengembang bisa meningkatkan kapasitasnya untuk penguasaan teknologi taksi terbang.
"Menurut saya momentum ini hanya ada melalui pembangunan IKN, dan harus dimanfaatkan. Kita berharap ada teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk penciptaan, pengembangan, dan ada peningkatan kapasitas SDM Indonesia. Ini yang saya sebut sebagai nilai tambah," kata Ali.
Hyundai Motor Group, pengembang konsep Urban Air Mobility (UAM) atau dikenal dengan istilah mobil terbang atau taksi terbang, sudah menandatangani nota kesepahaman dengan OIKN untuk mengembangkan teknologi itu pada 2024.
Perusahaan asal Korea Selatan itu juga pernah menyatakan taksi terbang bakal menghiasi langit Jakarta pada 2028.
(fea)