California Ngotot Truk Otomatisasi Harus Beroperasi

Gubernur California, Gavin Newsom menolak rancangan undang-undang (RUU) yang mencegah truk-truk berteknologi otomatisasi beroperasi di negara bagian itu.

Keputusan veto tersebut merupakan kabar baik bagi perusahaan yang mengembangkan teknologi otomatisasi kendaraan untuk mengangkut barang di seluruh Amerika Serikat (AS).

RUU 316 yang didukung oleh serikat pekerja, mengharuskan pengemudi manusia harus tetap hadir dalam kendaraan otonom yang memiliki berat lebih dari 10.001 pon (4.536 kg).

Lihat Juga : GIIAS 2023 Truk Listrik eCanter Meluncur di RI 2024, Incar Pengusaha Logistik

Undang-undang ini telah disahkan oleh mayoritas besar di kedua dewan legislatif negara bagian mengutip Reuters, Senin (25/9).

"Mempertimbangkan, kerangka peraturan yang ada saat ini dan cukup mengatur teknologi khusus ini, undang-undang ini tidak diperlukan saat ini," kata Newsom dalam pesan vetonya pada hari Jumat.

Kendati Newsom menolak UU itu, namun UU tersebut masih bisa dibatalkan jika badan legislatif memilih untuk mendukung RUU tersebut dengan dua pertiga mayoritas di setiap dewan. Namun situasi yang jarang terjadi dan belum pernah terjadi di California sejak 1979.

Sementara itu banyak negara bagian, termasuk Texas dan Arkansas, telah mengizinkan pengujian dan pengoperasian truk otonom, California atau "rumah" bagi Alphabet, Apple, dan beberapa perusahaan teknologi paling canggih, justru melarang truk bergerak tanpa sopir beroperasi.

Lihat Juga : Fuso eCanter Siap-siap, Truk Listrik China Bakal Ikut Masuk Indonesia

Departemen Kendaraan Bermotor California (DMV) terus berupaya mengembangkan kerangka peraturan untuk mencabut pembatasan tersebut, sehingga mendorong usulan rancangan undang-undang, kata sumber.

Pengembangan kendaraan berteknologi otomatisasi di AS menimbulkan banyak kecaman karena banyak banyak pemutusan hubungan kerja dan bahkan sejumlah perusahaan ekspedisi yang tutup tergerus perkembangan teknologi truk.

Untuk diketahui, California merupakan "surga" kendaraan tanpa sopir untuk beroperasi. Dalam beberapa tahun terakhir, negara bagian itu menjadi tempat pengujian kendaraan yang mampu bergerak tanpa pengemudi, atau teknologi otonom level 4 ke atas.

Sejumlah merek otomotif AS menggunakan wilayah itu untuk pengembangan kendaraan otomatisasi karena didukung undang-undang.

[Gambas:Video CNN]