Startup drone asal Tiongkok, EHang, telah memperoleh sertifikasi tipe untuk pesawat lepas landas dan mendarat vertikal elektrik (eVTOL) di China. Lalu, bagaimana nasibnya di Indonesia?
Taksi terbang EHang sudah dibawa masuk ke Indonesia sejak 2021 oleh Prestige Aviation milik pengusaha impor mobil Rudy Salim.
Model 216 yang ada di dalam negeri telah menjalani banyak aktivitas termasuk ikut pameran otomotif, diuji coba kepolisian di kawasan bencana dan diterbangkan dengan rute tanpa penumpang, bahkan sempat dijajal Presiden Joko Widodo saat menghadiri Hub Space x KAI Expo 2023 dalam rangka Hari Perhubungan Nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy saat ditanyai tentang sertifikasi tipe EHang di China menjelaskan proses perizinan model 216 di Indonesia masih dalam tahap penyesuaian dengan Kementerian Perhubungan.
"Betul, di China EHang sudah mendapatkan sertifikasi tipe pertama di dunia untuk sistem pesawat tanpa awak pengangkut penumpang, mereka mendapat persetujuan design model dan semua komponen untuk kelayakan terbang yang disebut Type Certificate (TC)," kata Rudy kepada CNNIndonesia.com, Selasa (17/10).
"Di Indonesia, pabrikan dengan support Prestige selanjutnya akan memproses VTC (Validation Of Test Certificate) yang dikeluarkan oleh Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan," ujar dia lagi.
EHang 216 pernah diuji coba di Indonesia, awalnya hanya untuk terbang vertikal kemudian mendarat di lokasi yang sama dan terbang rute tanpa penumpang karena belum dapat izin dari Kemenhub.
Pengujian terbang rute dilakukan di Jakarta pada tahun lalu menggunakan boneka sebagai pengganti penumpang manusia.
Rudy tak menjelaskan sejauh mana perkembangan proses perizinan uji penerbangan berpenumpang. Walau begitu Rudy mengatakan saat Jokowi mencoba duduk di kabin EHang 216 yang dipamerkan, dia berharap drone raksasa ini bisa dioperasionalkan di Ibu Kota Nusantara.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Team Urban Air Mobility IKN melakukan demo di tahap awal dan selanjutnya kerjasama operasional. Kami optimis AAV pertama kami EHang216 dapat beroperasional di IKN," ucap Rudy.
Sertifikasi tipe eVTOL untuk EHang dari pemerintah China diklaim perusahaan sebagai persetujuan 'pertama di dunia'.
EHang mengumumkan sertifikasi itu pada Jumat lalu, lewat pesawat EH216-S-nya yang telah menerima persetujuan dari Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC).
Dengan begitu taxi drone tersebut mengindikasikan kelaikan terbang sehingga model tersebut lebih dekat ke operasi komersial.
EH216-S yang sepenuhnya otomatis dapat menampung dua orang dan memiliki jarak tempuh 30 kilometer, seperti dikutip dari Nikkei Asia.
Berdasarkan sertifikasi tipe tersebut, perusahaan "akan meluncurkan operasi komersial eVTOL tak berawak EH216-S, dengan memprioritaskan keselamatan di atas segalanya," kata Hu Huazhi, pendiri dan CEO EHang.
Namun tidak ada tanggal yang diberikan untuk dimulainya operasi komersial pesawat tersebut.
Lihat Juga : |
Sejak CAAC menerima aplikasi perusahaan untuk sertifikasi tipe pada Januari 2021, pengujian kekuatan struktural kendaraan, kelayakan tabrakan dan berbagai sistem dilakukan di beberapa lokasi di China.
Kendaraan ini berhasil melewati lebih dari 500 item pengujian dan menyelesaikan lebih dari 40 ribu penerbangan uji coba.
EHang, yang didirikan pada 2014, meluncurkan pesawat eVTOL pada 2016 dan memimpin industri di China yang disesaki produsen mobil dan perusahaan rintisan lainnya yang mencoba masuk ke pasar kedirgantaraan.
(can/fea)