Sebanyak 7.898.648 juta unit kendaraan telah didaftarkan ke program Subsidi Tepat dari Pertamina untuk mendapatkan distribusi BBM subsidi Pertalite dan Biosolar per 19 November 2023. Namun sekitar 704.823 kendaraan ditolak pendaftarannya karena berbagai hal.
Menurut data yang disampaikan Pertamina Patra Niaga saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR pada Selasa (21/11), hanya 77,41 persen (6.114.262 unit) dari total kendaraan yang diterima.
Selain 704.823 kendaraan (8,92 persen) yang ditolak, Patra Niaga juga membeberkan ada 137.575 kendaraan (1,74) masih menunggu verifikasi dan belum 'submit' 941.988 unit (11,93 persen).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data lainnya yang dibuka yaitu dari 7,89 juta unit kendaraan yang didaftar, sebanyak 3.026.095 unit mendaftar untuk Pertalite dan 3.088.167 unit buat Biosolar.
Pertamina sudah membuka pendaftaran Subsidi Tepat sejak 1 Juli 2022. Warga yang ingin memanfaatkan Pertalite dan Biosolar diminta mendaftar melalui situs Pertamina atau mendatangi langsung SPBU.
Pendaftaran ini bakal menentukan siapa saja yang berhak mengakses BBM subsidi. Jika diterima maka warga bakal mendapatkan kode QR untuk pengisian Pertalite atau Biosolar di SPBU.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan ada sebagian kendaraan yang didaftarkan diblokir karena datanya tak sesuai data Korlantas Polri. Selain itu ada 32 ribu kendaraan lainnya yang diblokir lantaran terindikasi curang.
"Dan saat ini ada 32 ribu yang diblokir dikarenakan beberapa hal, ada tiga yang jadi penyebab. Pertama, tidak sesuai data Korlantas, lalu ini diindikasikan sebagai pelangsir karena melakukan pengisian berulang-ulang, lalu yang satu lagi foto indikasi edit, yang dimaksudkan adalah data kendaraan yang disampaikan itu terindikasi palsu," katanya.