Gibran Singgung Tekan Impor BBM, Apakah B35 dan B40 Berhasil?
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, menyinggung soal biodiesel B35 dan B40 yang dikatakan berhasil menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) saat Debat Cawapres terakhir pada Minggu (21/1).
"Sekarang sudah terbukti dengan adanya B35 dan B40 ini sudah mampu menurunkan impor minyak kita, meningkatkan nilai tambah produksi sawit dalam negeri dan juga ramah lingkungan, sekali lagi tantangannya disini adalah mencari titik keseimbangan, kita ingin menggenjot hilirisasi, tetapi kita juga wajib menjaga kelestarian lingkungan," ujar Gibran.
Penekanan impor BBM melalui pemanfaatan biodiesel merupakan arah kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang salah satunya buat menanggulangi larangan impor sawit dari Eropa dan memanfaatkan sendiri hasil produksi minyak sawit (CPO).
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) program mandatori biodiesel sudah dimulai sejak 2008 dengan campuran minyak kelapa sawit 2,5 persen.
Lalu kadar ditingkatkan menjadi 7,5 persen selama 2008 hingga 2010.
Mulai April 2015 kadar ditambah jadi 10 persen dan 15 persen, lantas pada Januari 2016 dinaikkan lagi sehingga 20 persen dan disebut B20.
Pada 2020 pemerintah menetapkan B30 lalu naik lagi menjadi B35 mulai 1 Februari 2023. Penerapan B35 sempat mundur dari jadwal menjadi Agustus 2023 karena dikatakan ESDM ada penyesuaian relaksasi.
Pada 2022 ESDM sudah menguji jalan B40. Bahan bakar ini, yang sudah diterapkan terbatas, rencananya akan diberlakukan mandatori segera dan Indonesia punya impian menerapkan B100.
Impor minyak
ESDM pernah menyatakan pemberlakuan B35 membuat Indonesia semakin bisa mengendalikan impor Solar. Pada 2023 target penyaluran Biodiesel mencapai 13,15 juta kL per tahun atau 226 ribu barel per hari. Penghematan devisa diperkirakan mencapai US$10,75 miliar atau setara Rp161 triliun.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) impor minyak dan gas (migas) Indonesia naik turun selama lima tahun terakhir. Pada 2018 BPS mencatat impor migas 49,2 juta ton, kemudian turun menjadi 40,9 juta ton pada 2019.
Lalu pada 2020 impor turun menjadi 37,6 juta ton, tetapi naik lagi jadi 42,1 juta ton pada 2021.
Pada 2022 impor migas meningkat jadi 47,7 juta ton, tetapi kemudian meningkat menjadi 52,1 juta ton pada 2023.
Menurut data asosiasi produsen biofuel di Indonesia, Aprobi, total produksi biodiesel selama 2023 sejumlah 11,9 juta kilo liter. Sebanyak 11,3 juta kilo liter digunakan di domestik sedangkan ekspor 166.500 kilo liter.
Selama 2023 penyaluran B35 dikatakan 12,15 juta kilo liter, sedangkan pada 2024 dialokasikan 13,41 juta kilo liter.
(fea)